Gadis itu melangkah dengan sangat pelan, di dalam kepalanya terdapat begitu banyak masalah yang sedang di pikirkan. Terutama untum masalah di sekolahnya tadi, tentang pelajaran matematika dengan guru yang sangat menyebalkan membuatnya tak bisa berpikir lebih mudah. Dia selalu merasa ketakutan, dan ingin menyelesaikan kelas matematika dengan cepat, tapi sayangnya waktu berjalan begitu lamban sampai dia harus menerima hukuman beberapa kali.
Menerima dua pukulan sekaligus tiap kali tidak bisa mengerjakan tugas yang di berikan Pak Narto, entah kenapa pria itu selalu memberikan wajah kesal seakan-akan ingin marah untuk waktu yang lama, dan seakan-akan dia memiliki dendam tersendiri untuk Alra. Padahal Alra tidak melakukan apa pun yang menurutnya aneh.