Chereads / CARZY (TOKYO REVENGERS X MALE READER) / Chapter 3 - ~~RUN AND MEET~~

Chapter 3 - ~~RUN AND MEET~~

Seorang laki-laki bersurai merah memasukkan baju, makanan instan, obat dan dompet nya dengan tergesa-gesa

Dia baru saja menatap dibalik lubang yang terhubung dengan kamar ibunya..

Dia melihat

Ayah nya sedang membekap dan membunuh ibunya dengan pisau

Tubuhnya gemetar bukan karena dia trauma dengan pembunuhan tapi dia takut akan menjadi target selanjutnya

Maaf tidak bisa menyelamatkan mu kaasan

Dirinya sudah tahu kalau ini akan terjadi.. Karena dirinya dan ibunya memiliki tubuh yang istimewa.. Oleh karena itu dia sering diincar

M/n merangkul tasnya dan membersihkan jejak jejak dan menata bantal yang ditutupi oleh selimut

Melompat keluar dari jendela dan berlari menuju jalan raya, memanggil taksi dan berjalan menuju bandara

M/n mencopot kartu hp nya dan merusak nya agar ayahnya tidak dapat melacaknya

Sampai di bandara m/n segera menyerahkan tiket yang diberikan oleh ibunya atas kemauannya kemarin

Dan masuk ke dalam pesawat

Persetan dengan kakaknya yang sedang menjalankan misi di italia

M/n duduk termenung menatap luar jendela

Jepang yh.... Ibu bilang ada teman masa kecil ibu yang tinggal disana.. Dan aku juga pernah bertemu dengan anaknya..

Namanya... Tachibana Hinata dan Hanagaki Takemichi dan ada sesuatu yang perlu ku selidiki..

◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓◓

"TUNGGU"

Laki-laki bersurai kuning berdiri semuanya penonton menatapnya

"Ta-takemichi"

Yamamoto menatap nya, takemichi berjalan kedepan

"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH"

Seseorang meneriakinya, takemichi menghela nafas Kedua tangannya ditaruh dibelakang kepala

"Ayolah bro.. Bukankah membosankan? Jenis pertandingan yang sama setiap hari,Apa kalian tidak mau melihat yang lebih menarik?" Ucapnya

"KAU CUKUP PINTAR UNTUK ANAK KELAS 2"

Kiyomasa menatap nya

"Sesuatu yang lebih menarik? "

Takemichi tersenyum

Ba-dump

Ba-dump

Aku harus bertarung

"Bagaimana dengan-"

Ba-dump

Aku tidak akan lari mau itu masa depan atau masa lalu

"Raja vs budak "

Semua menatap nya

"Huh? "

"Apa maksud nya? "

Yamamoto menatap nya kaget

"T-takemich..? Tidak mungkin"

"Oi oi"

"Apa yang dia bicarakan"

"Huh? Huh? "

Ba-dump

Takemichi menatap kiyomasa dengan tersenyum menampilkan giginya dan tangan  yang mengepal ke depan

"Kiyomasa senpai"

"Ayo bertarung satu lawan satu"

◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒◒

M/n menatap SMP Mizo dengan lelah, duduk di bawah pohon sambil memangku tasnya

dirinya sudah tidak makan 2 hari bekal yang dia bawa tidak cukup 

sesampainya di Jepang dirinya langsung mencari alamat yang ditunjukkan ibunya tapi..

Kertas yang berisi alamat itu hilang entah terjatuh ketika dia mau mengambil makanan di dalam tas

Untung nya setelah bertanya kesana kemari selama 2 hari dia mendapatkan informasi kalau kedua teman masa kecilnya bersekolah di SMP Mizo

Uang yang dia bawa belum sempat dia tukarkan dengan uang Jepang.. Dan ATM yang dibawanya tak bisa dia gunakan karena..

Dia tak mengerti tulisan Jepang dan juga dirinya agak anti sosial dan selalu waspada pada orang disekitar nya

ibunya hanya mengajarkan berbicara bahasa Jepang tapi tidak mengajarkan tulisan Jepang mungkin supaya ayahnya tidak mengetahui nya

Ayahnya itu selalu pintar mengamati

Bawah matanya menghitam Karena hampir tidak bisa tidur

Ahh.. Aku lelah

M/n menatap koridor sekolah dari kejauhan matanya menyipit lalu membelak

Itu.. Hinata.. Dan takemichi.. Tapi kenapa wajah takemichi banyak luka?.. Dan siapa dua orang preman itu.. Jangan jangan..

M/n bergegas masuk kedalam sekolah tidak peduli dengan tasnya yang masih tertinggal tangan nya memegang pisau pemberian ibunya

Syut...

Pisau kecil tajam itu berhenti dihadapan leher pria berambut kuning panjang m/n merangkul dari belakang

"Apa yang kau  akan lakukan dengan teman ku"

Pria tinggi bertato itu terbelak kaget Karena keberadaan nya Draken mencoba melepaskan

m/n dari mikey

"Oi apa yang kau lakukan"

Tapi m/n malah mengetatkan pisaunya membuat Draken berhenti dan menggeretak kan giginya

"Tenang lah ken-chin" Ujar pria yang sedang berada di rangkulan m/n

Mata Hinata dan takemichi membelak melihat seseorang teman masa kecilnya dulu dihadapan nya

"M/n-kun"

Mikey berusaha lepas dari rangkulan nya dan hanya menatap datar Ke depan

'Sial dia mengunci pergerakan ku'

"O-oi m/n-kun lepaskan tangan mu dari Mikey ini berbahaya"

Takemichi memegang pergelangan tangan m/n

Bukankah dia mau menyelakai mu takemichi? Dan kenapa wajah bocah ini seperti ku kenal?

M/n menjauhkan pisau dari leher mikey dan melepas kan rangkulan nya

Mikey meregangkan otot lehernya yang kaku karena lama di rangkul

Sial aku kekurangan tenaga

m/n berdiri lemas sambil memegang tembok sekolah pisau yang ditangannya terjatuh

tenaga nya terkuras karena berlari tadi dan merangkul mikey yang tenaga kuat menurut nya

Draken tiba tiba mencengkram kerahnya menatapnya tajam

"Apa kau ingin mati hah?"

m/n terhuyung mencengkram tangan draken membalas tatapan tajam nya dirinya ingin menonjok tapi fisik nya melemah membuat nya tak bisa apa apa

"Lepaskan dia kenchin"

"Huh melepaskan nya? Dia hampir membunuh mu tadi"

"Aku tak apa kenchin dia cuma salah paham"

Draken melepas kasar cengkraman nya m/n hampir jatuh tapi segera ditangkap oleh Hinata

"M/n-kun kau tak apa? Kenapa kau disini sendiri? Mana bibi? "

Hinata menaruh kepala m/n di lengannya, m/n menatap Hinata dan takemichi  pandangan nya meredup dirinya berkata dengan pelan sebelum dirinya tak sadarkan diri

"A-aku melarikan diri.... Ibu tiada.. T-tolong aku.. Hina-chan.. Takemichi-"

"Oi m/n-kun"

"Oi"

Takemichi menggoyang kan tubuh m/n yang sudah tak sadarkan diri, mikey memegang kening m/n

Panas sekali

"Dia seperti nya demam huh.. Ayo kenchin kita bawa dia kerumah sakit" Ucapnya

Draken hanya berdengus berjalan ke Hinata menggendong m/n dibelakang, takemichi dan Hinata menatap khawatir

"T-tapi mikey-kun"

"Tenanglah takemichi seperti aku pernah melayangkan pukulan pada orang sakit..aku akan mengabari mu kalau dia sudah siuman"

Ucap mikey sambil berjalan keluar sekolah diikuti draken, Takemichi membungkuk

"Arigatou gozaimasu"