Malam kian berlalu, bintangpun telah meredup. Awan gelap kini sudah berganti terang. Mentari sudah mulai membagikan sinarnya. Bara kini telah membuka mata, mengambil jam weker yang berada di atas nakasnya. Seketika, binar mata indahnya membulat. Tak percaya jika dirinya bangun kesiangan untuk berangkat kekampus.
"Astaga..." ucapnya tak percaya, dengan cepat, Bara langsung mengambil handuk yang ada di tempatnya. Ia tidak mau, melewatkan kebersamaannya di pagi hari ini bersama sang kekasih.
"Om kemana sih? Tumben banget gak banguni aku?" batin Bara, saat sedang berada di depan cermin dalam kamar mandi, sambil menyikat gigi putih yang tertata rapi miliknya.
Selesai ia melakukan rutinitas paginya untuk membersihkan diri. Kini Bara bersiap berangkat kerumah kekasihnya, untuk menjemput belahan jiwanya, mengambil kunci motor yang berada di nakas, dengan menyandang tas ransel hitam yang selalu ia bawa saat ke kantor, biar terlihat lebih muda.
