Jalanan ibu kota terlihat begitu indah, dengan penerangan lampu jalan dan hiasan lampu pada pepohonan di tepi jalan, membuat Seno begitu menikmatinya, rasanya ia begitu enggan untuk kembali ke kostnya. Tapi, sedari kecil Seno selalu di ajarkan Megan, tak baik untuk menghindari masalah, apa lagi jika dirinya sampai lari dari masalah, bukan prinsip Seno, "Ya sesulit apapun aku harus jalani ini, toh.., gak ada pilihan lain," batin Seno yang kini pasrah dengan takdir yang harus ia jalani.
"Gila, gila, gila! ini beneran gila!" teriak Cantika di tepi jalan. Tak perduli dengan orang-orang yang yang melintas, bahkan tak jarang ada yang menganggapnya orang gila baru. Sementara Senk yang melihatnya, langsung menghampirinya seketika.
"Kamu ngapain di sini? udah kayak orang gila aja?" tanya Seno membuat Cantika semakin kesal saat melihat orang yang sangat tidak ia harapkan kehadirannya.
"Bukan urusan lo!" balas ketus Cantika
