Tidak pernah terpikir oleh Kristina bahwa Albert akan salah paham dengannya seperti ini. Rasanya mengerikan.
Keduanya terus berdebat tanpa henti.
Saat mereka bertarung, Albert merasa kepalanya pusing. Dia mulai mendapatkan kilas balik ketika ibunya memukuli dan memarahinya sebagai seorang anak. Masa lalunya yang menyakitkan seperti awan gelap dan suram yang menggantung di atas kepalanya.
Rasanya sangat berat hingga dia tidak bisa bernapas.
Albert tidak tahu apakah orang di hadapannya adalah ibunya, yang menyakitinya sejak kecil, atau kekasihnya, yang telah menyelamatkannya dari kesengsaraan.
Selama bertahun-tahun, dia menyembunyikan rasa sakit yang dia dapatkan dari keluarganya di bawah gembok dan kunci di dalam kepalanya. Namun, itu pada dasarnya seperti bom waktu. Jika seseorang memicunya, bom itu akan meledak dan melukai semua orang dalam radius tersebut.
Albert ingin membunuh seseorang. Dia melirik pisau buah di sebelahnya, lalu menatap Kristina.