Senyum di wajah Ruby pecah, "Apa? Apakah Kamu bercanda, Putri Natasya? Kamu adalah orang yang baik. Bagaimana Kamu bisa membuat permintaan yang berlebihan seperti itu?"
"Apakah kamu bercanda sekarang?" Ada senyum lembut di wajah Natasya, membuatnya sulit untuk mengatakan apa yang sebenarnya dia pikirkan.
Ruby mengatupkan giginya dan memaksakan senyum ramah. "Tentu saja tidak. Aku di sini untuk meminta maaf padamu dengan tulus."
"Aku juga tidak bercanda." Natasya menyipitkan matanya dan bermain dengan Van di pelukannya. Kelembutan seorang ibu muncul di wajahnya, tetapi kata-katanya sedingin hujan di musim dingin. "Kalau begitu berlutut."
Senyum di wajah Ruby benar-benar menghilang. "Putri Natasya, kamu sudah keterlaluan."