Chereads / Mafioso / Chapter 10 - Chapter 9

Chapter 10 - Chapter 9

"Kau bisa mempertimbangkannya McStraigh"

Mendengar kata-kata Jennie tersebut membuat Taeyong terkejut dan tidak hanya Taeyong tetapi aku dan Chanyeol juga sama terkejutnya.

"Apa kau bersedia melakukannya Cloe" kembali Jennie bertanya pada ku.

"Itu sangat berbahaya Jennie kau saja sampai seperti itu bagaimana dengan Cloe nanti?" Lagi-lagi Taeyong tidak terima.

Sementara itu Chanyeol masih diam saja dan seperti menimbang-nimbang sesuatu. Akan kah dia menyetujui saran dari Jennie atau tidak.

"Dulu Cloe juga sama hebatnya denganku, hanya saja saat ini dia masih belum mengingatnya. Tetapi aku yakin jauh didalam dirinya dia masih tetap Camorra Rusco yang hebat" Jennie

"Kau mau mati di tangan tuan Rusco ?" Taeyong

"Lalu harus bagaimana lagi, kita harus menyelamatkan Yuta dan dunia gangster. Kau tau itu kan" Kali ini Jennie frustasi dan melemahkan nada bicaranya.

"Jika aku harus melakukannya. Aku akan melakukannya" putusku pada akhirnya.

Aku tak tau apa keputusanku kali ini adalah hal yang benar tetapi melihat kefrustasian di wajah chanyeol akhirnya aku memutuskan untuk menyetujuinya.

"Jangan gegabah Camorra" Chanyeol memperingati akan keputusanku.

"Apa yang harus kulakukan" aku masih melanjutkan niat ku dan tak memperdulikan kata-kata Chanyeol.

Setelahnya Jennie pun menjelaskan bagaimana rencana kami selanjutnya, bahwa aku akan memata-matai kelompok Yakuza dan mengorek informasi dari mereka.

Pertama-tama aku harus terlebih dahulu masuk ke kandang mereka dan menjalankan aksi kami. Dalam misi ini Chanyeol tak membiarkanku sendiri dan membekaliku dengan camera yang diletakkan pada jam tangan ku.

"Apa kau benar-benar yakin dengan keputusanmu?" Lagi-lagi Chanyeol ragu dengan keputusanku.

"Kau tau aku cucu Alfonso Rusco aku tau apa yang sedang ingin ku lakukan"

"Aku sudah memasang camera di jam mu dan jika mereka menyentuhmu aku bisa langsung memberitahu Mark" lanjutnya bicara.

Setelah mengangguk aku pun pergi bersama Mark yang bertugas sebagai supir dan akan menyadap segala pembicaraan kami.

Sementara di dalam klub sudah di jaga lebih ketat semenjak Jennie ketahuan dalam misinya. Terlihat dari beberapa penjaga baru yang berjaga-jaga di depan pintu club, aku pun memutuskan untuk langsung saja masuk dan keadaan didalam sama saja seperti di luar penjaga begitu banyak. Sehingga pandangan ku tertuju pada target dan langsung saja menghampirinya namun aku tetap memberi jarak diantara kami agar tidak terlihat aku sengaja mendekat padanya dan karena aku sudah mengetahui kelemahan Yamamato adalah wanita cantik dan sexy maka aku sengaja berdandan seperti ini. Memakai pakaian berbelahan rendah pada bagian punggung dan aku sengaja membelakanginya agar dia semakin penasaran.

aku mulai dari memesan minuman dan berpura-pura tidak memperdulikannya sampai akhirnya aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumku kemudian dia mulai mendekatiku dengan sendirinya.

"Kena kau keparat" umpatku dalam hati sambil terus tersenyum padanya.

Yamamato pun duduk tepat didepanku dengan memasang seringai khas hidung belang kemudian bertanya.

"Apa wanita cantik sepertimu sendirian" katanya sambil masih memandangiku seakan dia ingin menerkamku.

"Kau bisa melihatnya, dari tadi aku hanya sendiri" kataku tidak lupa memberi senyum padanya sehingga dia mulai menggila padaku.

"Sungguh memperihatinkan, kalau begitu aku akan menemanimu" putus Yamamato dan semakin mempermudah pekerjaanku.

"Kau sungguh ramah tuan, aku sangat tersentuh" Kataku membual

"Bukan masalah"

Bukan masalah kata si keparat ini, bahkan semenit saja aku sudah muak dengannya aku membayangkan bagaimana aku nanti dan harus seberapa lama lagi aku berpura-pura agar si keparat ini membongkar segalanya padaku. Dan ide pun muncul di kepalaku begitu saja aku harus membuatnya tak sadar dan kemudian bertanya apa rencana Yoshinori sesungguhnya tanpa ada kecurigaan darinya.

"Kalau begitu bisa kah kau menemaniku minum" Aku mulai menjalankan rencana tanpa ada kecurigaan sepertinya benar kata Jennie kalau si Yamamato ini hidung belang.

"Dengan senang hati nona" katanya dan langsung memesan minuman

Setelah beberapa lama kendali dalam memesan minuman berada di tanganku dan aku sengaja membuatnya sedikit tak sadarkan diri dan mulai memancing pembicaraan yang serius.

"Aku adalah anak seorang pengusaha yang sangat kaya dan memiliki seorang kakak. Tetapi kakaku sangat licik dan memperlakukanku sama seperti pesuruhnya semua bisnis kami dia yang memegangnya. Kau tau betapa aku terluka melihat kakak ku itu tapi aku rasa kau tak mengerti karena kau tidak memiliki kakak." Aku mulai bercerita dan membuat ceritaku itu terkesan sangat menyedihkan.

"Aku tau bagaimana rasanya karena aku juga memiliki kakak yang seperti itu" Jawab Yamamato

Lagi-lagi aku memanfaatkan hubungan persaudaraan yang begitu sensitif demi tujuan kami. Dan dari hubungan Yamamato dan Yoshinori yang tak begitu akur aku mendapat kesempatan untuk mengorek informasi.

"Benarkah? Tapi kakak mu tidak memiliki rencana yang licik kan?" Kataku dengan nada sok sedih.

"Tentu saja dia punya kau tau kakak ku Yoshinori itu sangat licik dan berbahaya dia adalah seorang mafia dan aku adalah orang kepercayaannya" kata Yamamato dengan ciri khas orang mabuk.

Untuk kesekian kalinya kau kena Yamamato batinku.

"Lalu rencana seperti apa yang akan dia lakukan dan kapan dan dimana tempatnya"

"Kau tak boleh tau itu rahasia hahaha..."

Sibodoh ini dalam keadaan mabuk pun dia masih setia dengan kakaknya.

"Baiklah jika kau tak memberitahuku aku akan pergi" ancamku

"Jangan-jangan tinggal lah sebentar lagi. Aku akan menceritakannya"

Ternyata kesetiaanya bisa dibeli oleh seorang wanita cantik.

"Kau yakin?" Tanyaku memastikan

"Ya ya ya... Kau duduk lah" katanya sambil menarik tanganku dan menuntunku untuk duduk kembali.

" kalau begitu ceritakan"

Dan dia pun mulai bercerita mereka akan menyerang kaisar Jepang terlebih dahulu dan menciptakan opini publik dan kekacauan di negaranya. Sehingga pengamana pihak kekaisaran tak lagi menggunakan jasa para TNI melainkan jasa gangsters seperti mereka dan setelah itu mereka akan memonopoli pemerintahan dan rencana itu akan dilaksanakan dua hari lagi.

"Apa setelah mendengar kata-kata ku ini kau yakin kakak ku sangat berbahaya" kembali dia menyakinkan

"Ya kau benar dia seperti monster"

"Selanjutnya kita kemana sayang aku sudah menceritakan semuannya padamu"

Sebenarnya si keparat ini mengharapkan apa dari ku. Tetapi dia masih setengah sadar aku harus tetap bersikap manis padanya.

"Lalu kau mau kemana sayang" tanyaku agar dia tak curiga padaku

"Hotel, kita bersenang-senang di hotel sayang" dia mulai memegang tanganku dengan erat.

"Kalau begitu baiklah, tetapi kau harus menghabiskan minuman mu terlebih dahulu" kataku mengelak agar dia benar-benar tidak sadarkan diri dan aku pun bisa kembali ke rumah tanpa ada penghalang.

"Minum? Baiklah aku akan minum" katanya masih dengan suara mabuknya

Setelahnya aku memberikan dia 3 gelas lagi minuman dan kemudian pada tegukan tetakhir dia pun tak sadarkan diri.

"Ini gelas terakhir mu sayang ayo minum"

"Setelahnya kita akan ke hotel?"

"Ya hotel. Kita akan kesana" itu pun kalau kau masih bisa sadar bodoh kata ku dalam hati.

"Aakkkkkk...." Tetiak Yamamato tanda dia tak sanggup lagi dengan minuman.

"Su su sudah habis ayo kita pe pe pergi" kata Yamamato terbata khas orang mabuk dan setelahnya

"Bruk" suara tubuh Yamamato yang jatuh pingsan

"Selamat tidur sayang" kataku kemudian pergi meninggalkannya sendiri.

Aku masuk ke dalam mobil dan memerintahkan Mark agar segera pergi dari tempat ini. Dan tanpa banyak bertanya Mark pun melajuka mobilnya menuju kediaman McStraigh.

Jangan lupa meninggalkan jejak ketika Sudan membaca. Terimakasih 😘