Aku, Karin dan Zain berlari menuruni anak tangga dengan cepat. Karena sudah terbiasa naik dan turun tangga sebagai pengganti olah raga, jadi yang namanya lelah tentu saja belum terasa. Setelah menuruni tangga dengan aman dari lantai enam sampai lantai dasar apartemen, kami bertiga segera berlari ke pintu masuk utama apartemen.
Pintu dengan sensor otomatis untuk manusia itu terbuka dengan cepat karena keberadaan Karin dan Zain. Kalau hanya ada aku di sana, pintu sialan itu tidak akan terbuka sendiri dan aku harus menggunakan kekuatanku untuk membukanya.
"Aku akan ke tempat parkir mengambil mobil. Kamu bersiaplah bersama Shiro dan Eren." Seru Zain yang segera berlari ke arah parkiran.
"Oke!" sahut Karin dengan terus berlari ke arah pos satpam bersamaku.
Aku melihat Adam dan seorang perempuan dengan baju seragam warna coklat berlutut di hadapan Eren yang tergeletak di lantai teras pos. Para kucing pos seperti Rena, Tri dan Choky juga berada di sana karena mengkhawatirkan Eren.
