Laki-laki yang menuduh si remaja dan yang sempat ikut memukul, diam saja dan saling pandang seolah enggan mengaku salah sudah asal tuduh tanpa bukti dan memukul main hakim.
"Tidak ada yang mau minta maaf?" laki-laki tinggi yang sempat membantu Iyas ketika remaja tadi akan dipukuli akhirnya bersuara.
Iyas menoleh kepada laki-laki itu yang hanya diam saja dari awal walau ikut membantunya. Mata Iyas sedikit membulat dan mulutnya juga ikut terbuka. "Pak Zain?!"
Zain yang memakai baju bebas melirik kepada Iyas dan tersenyum tipis sambil mengeluarkan sebuah identitas yang ia kalungkan di leher, namun dimasukkan ke dalam bajunya. Memperlihatkan ke hadapan semua orang. "Saya sudah melihat dari awal dan mengingat wajah kalian semua yang terlibat ikut memukuli anak ini! Jika kalian tidak berinisiatif minta maaf dan mengobatinya, kalian akan diburu rekan saya dan dimasukkan ke penjara atas tuduhan pengeroyokan dan tuduhan tanpa bukti yang berakibat korban mengalami luka-luka!"
