Aku dan Eren menuruni tembok bersama-sama siang itu karena tidak ada sesuatu yang mencurigakan setelah setengah jam duduk-duduk santai di atas tembok. Beberapa manusia-manusia yang melintas dan melihat kami duduk bersama terkadang berusaha menjangkau ekor atau pun kepala untuk diusap dengan belaian kasih sayang tentunya.
Tapi Eren tidak menyukai disentuh sembarangan. Seperti beberapa saat sebelum kami turun dari tembok misalnya.
[Jangan sembarangan sentuh ekorku yang indah, manusia!] desis Eren ketika ada manusia yang berusaha menyentuh ekor panjangnya yang menjuntai ke bawah.
Bagi manusia, melihat ekor kucing panjang menjuntai ditambah lagi bergerak lincah, tentu saja tergoda untuk menyentuhnya. Tidak peduli si kucing akan marah, si manusia malah tertawa senang bahkan kegirangan dan tambah semangat mengganggunya.
