Dari atas atap ruko tiga lantai aku memperhatikan lingkungan sekitar, terutama pada bagian belakang ruko yang berbatas tembok setinggi dua meter merupakan pemukiman warga sekitar yang memang terlihat kurang teratur dari atas bangunan tiga lantai.
[Di sana itu ruko tempat kita pernah diserang preman!] ucap Eren kepadaku yang memperhatikan sekitar tempat itu.
Aku menoleh kepada Eren yang berdiri tepat di sampingku. [Tak ada kucing lain yang melewati daerah bertemu langsung dengan komplotan mereka, kan?]
[Tak ada, sedapat mungkin aku menyuruh kalau tidak kepentingan atau tidak ada jalan lainnya maka silakan lewat gang itu, tapi tetap harus waspada.]
Aku mengangguk. [Bagus.]
[Kita ke sana sekarang?] tanya Miu padaku dan Eren.
[Ya, tentu saja. Ayo.] ajakku.
[Aku belum pernah jalan sejauh itu, Kak Shiro.] ungkap Tamimi.
[Kamu baru belajar, jadi ya wajar belum pernah jalan jauh.] sahut Miu santai.