Aku dan Queen berjalan bersama setengah berlari menuruni anak tangga dari lantai enam hingga ke lantai satu apartemen. Begitu sampai di lobi, kami terus berjalan menuju pintu utama keluar masuk apartemen.
Tidak ada petugas yang terlihat berjaga di bagian resepsionis yang biasa membukakan pintu karena sensor pintu otomatis tidak bekerja pada kucing atau hewan lainnya. Aku baru akan menggunakan kemampuan sihirku untuk membuka pintu ketika Adam muncul yang pasti habis patroli atau ke toilet.
"Kalian berdua mau main ke taman?"
Queen meletakkan boneka tikus yang dibawanya lalu mengeong sekali.
Adam mengangguk seolah mengerti dan tanpa banyak bicara seperti Iyas yang cerewet dan serba mau tahu segera membukakan pintu melalui tombol yang ada pada komputer di meja resepsionis.
Begitu pintu terbuka aku dan Queen segera keluar dari apartemen.
"Selamat bersenang-senang anak-anak!" Adam melambaikan tangan padaku dan Queen.
