Karin berpaling ke belakang karena mendengar suara tukang ayam langganannya meninggi. Karena saat Karin berpaling sudah tidak terjadi apa-apa, Karin bergumam. "Ada apa, ya? Tadi seperti dengar ada yang teriak."
"Ya. Memang, nanti di rumah aku ceritakan." Bisikku.
"KAK KARIN! ITU KUCINGNYA!" seru suara anak tukang ayam.
Karin bergerak cepat ke arah yang ditunjuk anak tukang ayam, tepat saat akan masuk di bawah meja tukang ikan. Si tukang ikan juga melihat ke bawah kolong meja jualannya.
"Bang tolong tahan kucingnya!" teriak Karin.
Si tukang ikan bergerak refleks mengambil sepotong isi perut ikan dan menggunakannya untuk merayu si kucing.
Karin segera berlari sambil memegangku dengan tangan kirinya agar aku tidak terjatuh.
Kucing berwarna putih abu-abu, badan besar itu memang dasar kucing liar, dia mengambil umpan dari si tukang ikan tetapi saat tukang ikan memegangnya kucing itu langsung melarikan diri.
