Begitu aku berhasil melepaskan diriku dan membalik tubuh ke arah Ben yang sedang duduk di sebuah kursi di dekat jendela sambil bersedekap dan tersenyum lebar. Tampaknya Ben tengah mengejekku.
Dalam diam aku melompat turun dari tempat tidur Carol dan berjalan ke arah Ben. Sesampainya di dekat Ben, aku langsung digendong Ben lalu sama seperti sebelumnya, Ben menjentikkan jarinya dan kami pun telah berpindah tempat di atas atap apartemen.
"Apa yang kamu senyumkan tadi?" todongku begitu sampai di atap apartemen dan masih dalam gendongan Ben.
"Hanya tersenyum melihat tuan ternyata beruntung dan juga merasa kasihan karena tergencet dalam dekapan perempuan tadi. Hehehe..."
"Sudahlah, aku mau kembali ke apartemen Karin dan beristirahat. Kamu juga pulang dan istirahatlah!" ucapku sebelum turun dari gendongan Ben.
"Baiklah. Sampai jumpa lagi tuan penyihir kucing!"
"Ya. Sampai jumpa dan terima kasih!"
