Aku menjalani kehidupan sebagai kucing seperti biasanya. Main bersama para temanku sesama kucing, makan, berjemur di pagi hari yang cerah, menjelajah lingkungan sekitar apartemen, bermalas-malasan dan tidur.
Rutinitas keseharian para kucing memang begitu. Tapi di luar rutinitas itu, aku juga berusaha mengingat kenangan masa kecilku yang terlewatkan yang kemungkinan besar aku alami seperti saat ini, jiwaku masuk ke dalam tubuh kucing.
Aku melakukannya hanya di sela bermalasan. Tidak memaksakan diri untuk mengingat masa kecil yang telah lama berlalu seperti perkataan Karin dan Zain, karena mereka sendiri juga tidak begitu ingat semua masa kecilnya. Terutama hari-hari biasa yang lebih sering terjadi dari pada hari luar biasa.