Kami sedang bersantai melepas lelah sambil berjemur setelah main dan berlarian di halaman rumput, ketika terlihat sebuah mobil yang telah aku kenal memasuki gerbang masuk apartemen dan berhenti di tempat parkir khusus tamu.
Sosok Zain dalam pakaian bebas terlihat keluar dari mobil ayahnya yang ia pakai untuk tugas malam. Zain mendekati kami para kucing yang masih asyik berjemur. Ia berhenti di pinggir halaman sambil mengambil gambar kami.
"Dasar polisi payah maniak kucing!" desisku masih asyik rebahan di rumput sambil merapikan bulu.
Zain menurunkan ponselnya karena mendengar sindiranku. "Salahkan kalian yang tercipta begitu comel! Dan ingat apa kata Karin yang sudah mengirimi saya pesan. Kalian harus kembali bersama saya!" sahut Zain mengantongi kembali ponselnya.
Aku menghela nafas. "Aku mengerti! Sebentar lagi, tunggu buluku rapi!" ucapku setengah berbisik.
"Baiklah. Queen cantik! Kemari sayang." Zain memanggil Queen yang juga asyik merapikan bulunya.
