Review sebelumnya
"Hehehe... aku yakin, sikapmu jadi menyebalkan seperti sekarang dan sangat suka berbicara, pasti karena ketika kecil kamu jarang melihat dunia luar dan tak ada yang bisa kamu ajak berbicara sepertiku! Benarkan?!" komentarku setelah mendengar cerita singkat masa kecil Ben.
Ben menghela nafas. "Begitulah. Semuanya hanya anak biasa yang ingin mendalami ilmu agam saja. Mereka tidak ada yang tahu pasti kenapa ada anak kecil masuk ke dalam sekolah asrama. Meski ada yang bertanya-tanya, tapi tidak ada yang bertanya secara langsung, karena mereka tidak suka ikut campur urusan yang bukan urusannya."
"Anak-anak yang luar biasa! Menerapkan dengan baik apa yang telah diajarkan kepada mereka untuk tidak ikut campur."
***
BAB 209
"Kalau tuan sendiri bagaimana kehidupan masa kecil tuan sebagai anak manusia?" akhir pertanyaan itu keluar juga dari mulut Ben karena aku sudah memintanya berbicara mengenai masa kecilnya, jadi tentu saja ia menuntut balik aku bercerita.