Zain mengusap kepalaku ketika kami masih dalam perjalanan ke Kantor Polisi Padang Bulan pagi itu. "Lembut dan tebal sekali bulumu! Seperti kucing ras, padahal kucing dome."
"Tentu saja. Itu karena Karin merawatku sepenuh hati! Bukan hanya memenuhi kebutuhan makan saja, tapi Karin juga memberikan vitamin untuk tubuh sampai vitamin bulu. Makanya buluku bisa tebal dan dua kali lebih panjang dari kucing dome kebanyakan!"
Zain tertawa mendengar penjelasanku. "Hehehe... lucu sekali..."
"Apa yang lucu dan kamu tertawakan?" aku sedikit kesal mendengar tawa Zain kali ini.
"Saya tertawa karena suara kamu itu sangat lucu! Seperti suara anak kecil."
"HA?! Anak kecil dari mananya? Aku ini sudah besar!"
Zain semakin menjadi tawanya. "Ahahaha... perlukah aku merekamnya lalu membuatmu mendengarkan sendiri suaramu?"
"Ya. Coba saja!" tantangku.