Karin mengajak aku dan Queen melihat penanganan yang dilakukan kepada kucing jantan terluka yang mereka temui. Ruangan itu diberi kaca pembatas sehingga kami hanya bisa melihat dari luar agar tidak merusak proses pengobatan yang dilakukan Nia bersama asistennya.
"Kata Kak Nia, kucing itu harus di rontgen dulu untuk melihat letak cederanya baru bisa dilakukan penanganan." Ucap Zain yang juga hanya bisa berdiri melihat dari balik kaca.
Karin mengangguk.
"Aku mau melihat keadaan Eren, bolehkah?"
"Eren sudah dipindahkan ke shelter. Lihat saja." Jawab Zain.
"Tentu saja." Ucap Karin sambil mencium pipiku kemudian sambungnya sambil mencium pipi Queen. "Tanyakan sama Queen apa dia mau ikut? Queen kan takut melihat kucing terluka itu."
"Baiklah." Ucapku pada Karin kemudian kataku pada Queen. [Queen mau ikut melihat Eren?]
[Aku mau.]
[Baiklah, ayo ikut.]
Queen segera melompat turun dari gendongan Karin.
