Masih di hari minggu yang sama setelah kami, para kucing siap berjemur dan Karin membawaku dan Queen kembali ke apartemennya di lantai enam. Sesampainya dalam apartemen, Karin segera menyiapkan makan dan minum kami berdua.
"Apa kalian puas mainnya? Hari ini cukup ramaikan dengan kucing yang lain?" tanya Karin disela ia menyendok puding ayam ke dalam piring makanku dan Queen.
"Yap. Rascal, si maine coon ternyata baik. Terlebih lagi sama anak kucing seperti Tamimi, Jack, Tri dan Choky." Sahutku.
Queen mengeong. [Aku masih takut sama Rascal.]
Aku menoleh melihat Queen yang duduk di hadapanku sama-sama menunggu puding ayam dan semangkuk susu. [Kenapa?]
[Badannya besar begitu.]
[Oh. Mau bagaimana lagi kalau dia terlahir sebagai kucing dari ras badan besar. Tapi dia kan baik.]
Queen diam saja, tampak tidak tertarik membahas tentang Rascal lagi.
Aku juga diam.
"Queen bilang apa tadi?" Karin mau tahu.
"Queen berkata kalau dia takut sama Rascal karena badannya yang besar!"
