Setelah Karin pulang barulah kami masuk bersama ke apartemennya untuk mendiskusikan apa yang telah kami dapatkan ketika pergi makan di tempat penjual nasi pinggir jalan.
"Jadi kalian makan bersama di tempat penjual nasi pinggir jalan yang pakai mobil tenda itu?!" seru Karin yang sedang duduk bersama Queen pada sofa besar yang bisa diduduki tiga orang.
"Kenapa? Mereka bersih kok!" ucap Zain santai.
"Bukan masalah bersih atau tidak. Mereka tentu saja bersih! Ada sertifikat kebersihannya! Hanya saja, sambal mereka itu enak sekali! Kalau tahu kalian ke sana, kan aku bisa titip beli sambalnya sekalian!" ucap Karin dengan wajah jengkel.
Aku dan Zain yang duduk dalam satu sofa, namun aku duduk pada sandaran tangan sofa saling melirik dengan Zain mendengar perkataan Karin.
