Aku sedang berdiri di atas gerbang masuk apartemen ketika sebuah motor terlihat berhenti di pinggir jalan tepat di depan apartemen. Pengendara motor yang memakai baju kemeja dan celana bahan serba hitam, lengkap dengan sepatu serta helm hitamnya menoleh ke kiri sambil membuka kaca helmnya.
"Hai ganteng! Sendirian saja?"
Aku menoleh ke arah pos, ada Iyas di sana walau sedang tidak memperhatikan ke depan gerbang.
"Sombong sekali..."
"Tutup mulutmu itu!" ucapku setengah berbisik kepada Zain yang datang entah dengan tujuan apa. Kalau mengunjungi Karin itu sangat tidak mungkin, Karin sedang tidak di tempat. Karin sedang bekerja siang ini.
Zain tertawa kecil melihat aku menjawab akhirnya. Walau aku memarahinya karena memaksaku untuk berbicara. "Dari pada kamu di sana sendirian melihat jalan yang tak ada akhirnya, baik temani saya sebentar."
"Ke mana?" tanyaku setengah berbisik karena masih memikirkan Iyas yang akan mendengar suaraku.