Chereads / MY BLOOD'S DEVIL AND ANGEL ! / Chapter 4 - Bagian Ke Empat

Chapter 4 - Bagian Ke Empat

KELOMPOK RAHASIA

Aku terkejut disana ada 4 orang pendeta lainnya ? apa ini maksudnya ya ? tanyaku dalam hati, mereka semua menatapku tajam.

"Kenalkan ini Antonio mulai saat ini akan bergabung dengan kita !" Pastor Paulus pun memperkenalkan diriku kepada mereka.

"Oh jadi dia anak itu ya !" ucap mereka. Aku tertegun, apa mereka tahu tentangku?

"Antonio akan memudahkan dalam pekerjaan yang dilakukan kita sekarang! Antonio, mereka adalah orang-orang melakukan pekerjaan yang memang khusus dan spesial !" ujarnya kepadaku. Aku mengangguk, mengerti.

"Hai, aku Smith, aku bukan pastor tapi dulu sempat masuk kedunia kegelapan sama dengan dark side internet yaitu sebagai hacker! aku besar di panti asuhan yang di kelola oleh gereja! aku sudah pernah membobol sejumlah keamanan penting dunia! dan pernah menginap beberapa kali di penjara !" kenal seorang pemuda berkulit hitam kepadaku memperkenalkan dirinya.

"Aku Pastor Gerry, aku di tugaskan disini karena keluargaku penganut exorcist atau ritual pengusiran roh jahat pada manusia! mereka semua seorang pastor sepertiku dan sudah turun temurun !" kata seorang pastor berusia 30 tahun.

"Kenalkan aku pastor Mitchel, aku lebih tertarik ke ilmu pengetahuan, terutama alien atau benda aneh !" ujarnya singkat, aku tertegun dengan semua latar belakang mereka semua.

"Dan aku adalah kepala divisi ini, namaku Armando !" seorang pastor, berjanggut dengan tatapan tajam menatapku.

"Nah Antonio mulai saat ini kamu akan bekerja di divisi ini! Antonio aku tahu, kamu anak spesial! jadi tidak usah kamu memikirkan hidup dan asalmu dari mana! yang jelas kemampuanmu akan digunakah untuk membantu banyak orang !" jelas Pastor Paulus sambil menyentuh pundakku, aku mengangguk mengerti.

"Pastor Armando semua kuserahkan kepadamu !" ujarnya dan berpamitan kepada kami semua, Dia mengangguk

"Nah mulai saat ini kamu akan tinggal bersama kami, Pastor Mitchel antarkan dia ke tempat istirahatnya !" perintah pastor Armando, dia pun mengajakku pergi.

"Ayo !" aku mengangguk.

--------------------------

"Tugas kita adalah pergi ke seluruh dunia untuk mencari, menjelaskan seluruh kejadian atau fenomena aneh dan tak masuk akal yang terjadi kepada keuskupan dan juga Vatikan !" ujar pastor Mirche, menjelaskan tujuan kelompok ini.

"Kenapa gereja mengurusi semua ini ?" tanyaku heran. Dia tersenyum.

"Karena semua ini laporan yang berasal dari umat kita dan wajib meresponnya !" jawabnya, aku mengangguk. Kami tiba di sebuah ruangan dengan dua tempat tidur, ini lebih bagus di banding di biara tempat tinggalku dulu.

"Ini ruanganku, sedang itu kamarmu! kamu akan berteman dengan Smith! kamu tidak keberatan bukan ?" tanyanya aku hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Nah istirahatlah, kami semua bersikap seperti pastor pada umumnya dan melakukan tugas gereja pada umumnya, tapi bila ada tugas gereja ini akan tutup sementara !" jelasnya, dia pun menunjuk ke atas, kemudian pergi dan meninggalkanku untuk istirahat.

Tapi hanya sebentar di kamar aku memutuskan kembali setelah menyimpan tasku, ketika sampai aku mendengar semua sedang membicarakanku.

"Menurutmu dia itu seperti kerasukan ?" tanya seseorang.

"Mungkin saja, tapi aku percaya Devil itu ada !" jawab seseorang.

"Oh jadi maksudmu dia seorang penipu ?" ujar yang lainnya.

"Kurasa tidak, itu beneran nyata! Paus sendiri yang menerimanya, kalian tahu selama ini ia tinggal di Biara St John di Perancis sana !" aku yakin yang berbicara pastor Armando, semua terdiam.

"Tunggu maksudmu dia tinggal di biara legendaris itu ?" tanya Mitchel.

"Betul, dia memang seperti itu !" jawabnya,

"Aku tak percaya !"

"Kita akan membuktikan !"

"Apa tidak berbahaya ?"

"Entahlah, bisa jadi tinggal disana untuk menekan kekuatan iblisnya !"

Aku memutuskan kembali ke kamar dan berdoa seperti aku lakukan selama ini biara. Dan aku pun istirahat. Ketika sore aku terbangun menuju kamar mandi dan ketika kulihat punggungku ada dua guratan memanjang di sanalah kedua sayapku keluar. Pertama kali hal itu ada, aku merasakan sakit yang sangat luar biasa, ada banyak darah yang mengucur, tepat usiaku sembilan tahun. Aku pun sempat pingsan. Kini di usiaku 20 tahun sayapku tumbuh makin melebar dan besar. Rasa itu sakit masih terasa walau tidak sesakit dahulu.

Apakah buluku pernah rontok ? aku katakan tidak ! apa yang kurasakan ketika kini ada dua darah yang bertolak belakang di dalam diriku ? aku katakan, biasa saja seperti yang lain tapi memang aku tahu bila darah Devil, dan itu mulai kurasakan, begitu pun darah Angelku ketika keluar. Aku sampai saat ini belum pernah melebihi apa yang terjadi, semua masih bisa kukendalikan. Keberadaan sayap Angelku hanya terjadi dua kali ketika umurku 12 dan 17 ketika ada suatu peristiwa besar terjadi di biara. Pertama adanya kemarahan sehingga wujud Devil dan Angel terlihat dan satunya lagi ketika sesuatu yang tak terduga, aku akan mengeluarkan Angelku tanpa ada Devil keluar dari tubuhku.

-----------------

Aku keluar kamar dan memakai jubah coklatku. Aku tetap menggunakan pakaian yang dulu ketika tinggal di Biara. Aku bertemu Mr. Smith dan membawa kami ke ruang makan dan semua sudah berkumpul. Mereka memintaku untuk berdoa, aku kemudian melakukannya sesuai dengan sering dilakukan di biara. Cukup panjang dan berbeda menurut mereka ketika selesai.

"Ternyata memang beda ya ?" ujar Smith, aku mengangguk.

"Semua makanan terutama sayur mayur di sana ditanam sendiri, tidak boleh makan berupa daging atau yang dibunuh! tidak boleh minum susu kecuali diperas sendiri kami mempunyai 6 ekor kambing dan banyak ayam untuk di ambil telornya" kataku menjelaskan kehidupanku di biara, semua menatapku serius.

"Wow, aku tak percaya! tapi aku dengar memang seperti itu !" ujar Pastor Mitchel.

"Semua doa adalah ampunan dan kesiapan serta berserah diri, kami berdoa sejak bangun pukul 5 pagi sampai pukul 8, makan pagi! beraktifitas seperti biasa! siangnya berdoa sampai sore, pengakuan dosa berserta hukumannya! makan malam! dan tidur! setiap waktu tertentu ada doa menyucian diri tengah malam !" jelasku, semua terdiam.

Setelah itu kami makan tanpa ada yang berbicara sama sekali, semua telah makan dan kami berkumpul kembali di ruang khusus.

"Ada dua kasus, pertama kesurupan atau Exorcist dan adanya fenomena alien !" kata pastor Armando membuka pembicaraan tentang tugas besok yang akan kami jalani dan langsung membagikan file ke kami semua, aku terdiam karena semua di tempat berbeda.

"Seperti biasa, Mitchel dan Smith !"

"Siap bos !" ujar mereka.

"Sementara Gerry dan Antonio! semua file harus di buat makalahnya seperti biasa !" jelasnya.

"Kapan mulai ?" tanya Pastor Gerry.

"Besok !" jawab pastor Armando. Semua mengangguk, aku hanya terdiam tidak mengerti.

Besok paginya kami melakukan misa pagi sebelum pergi. Setelah itu menuju Bandara untuk pergi ke Canada karena kasusnya terjadi di sana, sementara yang lain pergi London.

"Apa harus pergi ke luar negeri seperti ini ?" tanyaku kepada pastor Gerry.

"Tentu saja, semua yang paling penting infomarsi masuk ke kita! pihak Vatikan sudah memilah mana yang benar dan bohong! sejauh ini kasus yang kami tangani tidak bisa ditangani oleh gereja setempat, sehingga membutuhkan tim khusus! termasuk Exorcist karena tidak sembarang orang yang bisa melakukannya! untuk tingkatan tertentu !" jelas pastor Gerry.

"Oh begitu, kenapa aku? bisa saja kalian merekrut anak indigo ?" tanyaku lagi.

"Kamu tahu hal itu ?" Pastor Gerry balik bertanya. Aku mengangguk.

"Di biara ada beberapa, ada putranya yang punya kemampuan seperti itu, ada juga seorang pendeta yang usianya 50 tahun sudah meramalkan kehidupannya sendiri dan memutuskan tinggal disana !" jawabku.

"Aku bukan anak indigo! tapi aku tahu sesuatu !" lanjutku.

"Baguslah! kamu mengerti !" jawabnya. Kami pun menaiki pesawat. Aku terdiam dan agak gemetaran.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanyanya. Aku mengangguk ini bukan pertama kalinya naik pesawat, pengalaman yang menuju Vatikan lah awalnya.

"Kasihan !" ucapku ketika aku dan pastor Gerry melewati lorong menuju pesawat dan aku melihat pesawat di sebelahnya.

"Kasihan kenapa ?" tanyanya heran.

"Pesawat di sebelah akan tergelincir di bandara tujuan !" jawabku, pastor Gerry terdiam dan kami memasuki pesawat kemudian duduk di kursi yang sudah di tentukan. Aku duduk dekat jendela dan pesawat pun tinggal landas.

Bersambung ...