Di tempat lain, dimana Caca yang sering berperilaku bobrok serta menyebalkan demi tawa orang orang.
Renita mamahnya Raga menepuk tangannya bangga, ketika makanan yang dibuatnya sudah tersaji di meja makan.
"Sayang, aku pulang!" Teriak sang suami diambang pintu, membuat Renita dengan semangat berlari ke arahnya.
"Jangan lari-lari, inget umur." Peringat sang suami membuat Renita nyengir lalu mencium tangan Wijaya.
"Loh, ada Caca di sini?" Tanya Wijaya karena melihat tas Caca yang tergeletak di kursi.
"He'em, lagi di kamar sama Raga." Jawabnya lalu bergelayut manja ditangan Wijaya.
Wijaya mengusap surai Renita lembut, lalu menciumi puncak kepalanya. "Panggilin mereka dulu gih, suruh makan malem." Renita mengangguk,alu melepaskan pelukannya dan berjalan menuju ke arah kamarnya Raga.
"ASTAGHFIRULLAH!!!" Pekik Renita kaget setelah perempuan setengah baya itu diambang pintu kamar sang anak.