Rafa merasa kalau di sisinya ada kakang, berarti aman baginya. Apa-apa pasti digantikan atau diwakilkan oleh kakang. Padahal niat kami begitu untuk kebaikan Rafa agar berani bertanggung jawab dan tidak terlalu mengandalkan orang lain.
Setelah semua selesai, Rafa dan Nathan pun segera makan. Perut mereka sudah tidak bisa menahan rasa laparnya, terlihat pada Rafa yang makan dengan lahap. Rafa juga telah selesai membereskan ruang tamu jadi tenaganya terkuras habis banyak.
Haha lucu juga melihat Rafa yang begitu lahap makannya akibat kelelahan.
"Pelan-pelan Rafa, jangan buru-buru. Tenang kok, makanannya enggak akan pergi," ucap Mama tertawa, Nathan melihat tingkah Rafa pun ikut tertawa dibuatnya.
Bab 21 : *Undangan Pernikahan*
_Blanc Carnations_
_*(Salinan Bab Yang Udah Direvisi)*_
"Kakak baik kenapa bisa kenal sama bunda?" tanya Rafa penasaran sambil memutar-mutar kubik milik Iby.
Iby tersenyum.
"Dia teman kakak sewaktu kecil hingga SMA,"