Hari kedua ujian. Masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada yang spesial dari itu. Dan Rafa juga melewatinya dengan baik. Dia mengerjakan dengan lancar tanpa adanya kendala. Beban pikirannya juga sudah mulai berkurang dan mulai terasa ringan. Tinggal satu hari dan satu beban lagi Rafa hadapi.
Sebelum Rafa benar-benar pulang ke rumah, dia singgah sebentar di toko minum depan sekolah. Ponselnya bergetar, nama kakang tertera pada layarnya.
"Ada apa?"
[Udah selesai ujiannya?]
"Udah. Rafa lagi beli minuman nih. Kenapa?"
[Mau minta tolong bentar, boleh?]
"Rafa mau dimsum."
[Oke pulangnya.]
"Minta tolong apa?"
[Bantu kakang ke sekolah, boleh?]
"Apa tuh?"
[Ke sini dulu aja, ntar kakang kasih tau. Bentar doang kok]
"Iya Rafa bentar lagi pergi."