Chapter 300
Kedua kalinya aku gagal. Oke mencoba lagi tidak akan jadi masalah kan? Mungkin dua pukulan tadi aku tidak beruntung. Siapa tahu kali ini bisa!
Agha kembali ke tempatnya, Ia juga akan memukul. Dan lagi-lagi keberuntungan datang padanya. Agha berhasil memukulnya. Rasanya ngga adil!
Aku beradu tanding dengannya dan Agha pun menerimanya. Seorang pegawai menyalakan mesin untuk mengeluarkan bola, dan mengawasinya. Kalau-kalau terjadi kemacetan ditengah-tengah permainan.
Ah, aku meminta untuk tetap menyalakan mesinnya agar bola terus berdatangan. Aku percaya diri dan siap menerimanya. Agha sempat khawatir, tapi karena Ia tahu bagaimana sifat ku, jadi Ia membiarkan saja.
Permainan pun dimulai. Pukulan bola pertama gagal karena meleset, begitu pun dengan bola kedua, ketiga, dan seterusnya. Karena bolanya belum habis, aku tetap berusaha untuk memukulnya. Dari yang menganggap bola datang itu adalah Agha, kakak ku yang menyebalkan, begitu pun Jesy yang kadang membuat ku kesal.