Chapter 191
Mata terbuka perlahan sembari mengerjap lucu, helaan napas terdengar dengan dadanya yang membusung. Langit tenda terlihat dengan warna abu abu, tubuhnya terasa berat merasakan tindihan ditubuhnya.
"Eunghh.." lenguh Lian merasakan lehernya ada yang menggerayangi.
"Udah sadar?"
Lian melirik, rupanya lelaki itu menindihnya sambil menjilati dan menyedot nyedot kulit lehernya.
"Coki.. kenapa aku disini ya?" tanya Lian memegangi kepalanya.
"Udah kamu istirahat aja disini aku temenin sampai sehat, tadi kamu pingsan pas jadwal senam," jawab Coki membaringkan tubuh disisi Lian kekasihnya.
"Pingsan?" Lian merasa lupa kenapa dirinya bisa pingsan.
"Kamu kenapa bisa pingsan sayang? Levin ganggu kamu tadi?" tanya Coki membelai wajag Lian.
"Nggak kok, aku kayaknya cuman.."
"Cuman apa?"
Lian mamalingkan tubuhnya kesisi lain, tiba tiba saja pipinya terasa panas dan memerah malu. Tangannya meraba bagian bawahnya, malu kalau Ia harus mengatakan apa yang Ia rasakan tadi.