Aleya berjalan kearah kaki Maid muda itu melangkah, tujuan wanita itu sekarang sudah berada disebuah halaman luas dengan ayunan kayu didepan nya. Sontak Maid itu berhenti dan berbalik, Aleya menatap Maid itu dengan angkuh dan datar. Kini mereka berdua tengah berhadapan, Aleya dengan tatapan datar, sedangkan Maid wanita itu dengan ekspresi wajah menahan kesal.
"Apa Nonna sengaja mengikuti saya?" tanya nya menautkan kedua jemari didepan perut, menunduk sopan.
"Iya," jawab Aleya.
"Apa ada sesuatu yang Nonna butuhkan? saya akan membawakan nya untuk No-"
"Jangan banyak basa basi, katakan saja apa yang lo lakuin malam tadi. Lo goda calon suami gue?" tanya Aleya yang tidak suka diberi senyuman palsu.
Maid itu sempat menatap manik Aleya tanpa ekspresi, lalu tersenyum menyembunyikan lengkungan bibirnya. Aleya mengernyitkan dahi, apa dia sedang ditertawai? Sepertinya Maid satu ini minta diheadshot.
"Lo ngetawain gue ceritanya?" tanya Aleya dengan nada kesal.
