Malam berganti, Teo pulang kerumah dengan keadaan sedikit berantakan. Ia berjalan lunglai ke kamar nya, tak sengaja berpapasan dengan Arsil yang kebetulan lewat untuk mengambik minum di dapur.
"Teo, kau sudah pulang rupanya," sapa Arsil dengan senyuman manis yang mengembang.
Melihat wajah sang Istri yang ayu dan bahagia melihat diri nya, Ia tak tega mengatakan kebenaran ini. Melihat senyuman terpatri dan keriput nya yang setia menemani Teo dari masa muda, membuat pria tua itu merasa bersalah teramat berat. Sudah puluhan tahun Ia hidup berdampingan dengan Arsil, wanita itu lah yang selalu ada dan hadir disisi nya di kala Ia butuh.
Tapi dengan bodoh nya, Teo bahkan sempat menyelingkuhi wanita cantik itu. "Arsil.." lirih Teo memanggil Istri nya, satu tetes air mata lolos jatuh membasahi pipi.