"Tidaaaaakkkk!" teriak Levin terbangun dari mimpi nya, Ia maraup banyak oksigen dengan keringat berpeluh di dahi nya.
"Fyuhh.. cumam mimpi," gumam Levin menghela napas lega, Ia bingung kenapa bisa mimpi buruk seperti itu.
'Braakk!'
Levin menoleh pada pintu yang dibuka kasar, jantung nya sudah dansa didalam sana. Rupa nya sang kakak perempuan nya Aleya, membuka pintu dengan muka bantal setengah panik.
"Kenapa lo njing?" tanya Aleya menghampiri adik nya, kenapa Aleya bisa sampai sini? karena kamar nya bersebelahan dengan adik nya Levin.
"Lo kok kesini kak?" tanya Levin pura pura tidak tahu.
"Jangan sok polos lo anak ayam! gue kebangun gara gara denger lo teriak 'Tidaaaaaakk' gue khawatir sama lo makanya gue kesini," jawab Aleya mempraktekan bagimana suara Levin saat berteriak tadi dengan nada di buat buat cempreng.
"Apaan kagak juga dih, lo kalo mimpi nya ngelindur, malah nuduh gue lo!" balas Levin membantah ujaran kakak perempuan nya.