Liburan terlewatkan, ia merasa hari minggu kamarin merupakan hari terbahagia nya dengan keluarga. Mereka berlibur keancol dengan gembira. walaupun, Aleya harus terus beradu ucap pada adiknya, yang selalu menyebalkan.
Sekarang adalah hari senin, dimana sekolah nya mengadakan upacara peringatan kemerdekaan. Kini, ia berada diruang meja makan, sarapan dengan adik dan mommi nya. Teo, daddy nya sudag berangkat kerja dari subuh tadi.
"Leya udah sarapannya, Mom! Leya berangkat dulu," Seru Aleya pamit pada mommy nya, Arsil.
"Hati dijalan jalan ya sayang," Sahut Arsil, tersenyum pada anak perempuannya.
"Wokeh Mom! daaaaahh..adik imut kakak," Sahut Aleya, menggerling kan sebelah matanya.
"Monyet banget lo kak!" Umpat Levin kesal, sibuk mengunyah roti isi nya.
Disekolah.
Suara deruman motor terdengar nyaring. Aleya, gadis malang yang harus menetralkan detak jantungnya, karena kaget mendengar motor disamping tempat ia berduri tiba tiba digas, membuat Aleya tertahan mengumpat.
