"Iya," Jawab Mommy nya.
"Maksud mommy gimana? Leya gak paham," Sahut Leya.
Levin, dia hanya menyimak tanpa ingin menyela pembicaraan kedua insan didepannya. Seharus nya ia tak disini sekarang, karena pada akhirnya ia akan mendapat amukan kakaknya. Levin pasrah.
"Maksud mommy, tentang nenek buyut mu," Jawab Arsil.
"Kenapa dengan nenek buyut?" Tanya Aleya.
"Dia, dia sebenarnya bukan meninggal karena diserang oleh musuh kami. Tapi.."
"Tapi?" Potong Aleya, merasa penasaran.
"Mommy akan sangat sulit menjelaskannya nak. Intinya, almarhumah ia meninggal karena keteledorannya menjaga kontrak bersama pangeran terpendam itu," Ungkap Arsil.
"Keteledoran?"
"Dia sebenarnya sudah menjalin kontrak darah dengan pangeran itu," Jawab Arsil.
Aleya mematung, merasa masuk akal kalau nenek buyut nya itu memang sudaj menjalin kontrak. Tapi masalahnya, artinya Aleya memakai barang bekas leluhurnya dong? pikir Aleya merasa kecewa.
"Kenapa dengan wajah kamu Leya?" Tanya Arsil, merasa heran.