Dikamar, Aleya tertidur pulas. Sehabis berlari mengejar adik laknat nya ia terbaring lemas karena gagal mengejar Levin yang berniat menghukumnya dan berakhir kelelahan sendiri. Sungguh, Ia merasa tidak pernah meminta kepada tuhan untuk mendapat adik Jahil seperti Levin.
'Ceklek..Kieett..'
Samar samar Aleya mendengar pintu dibuka pelan, Ia sedikit terusik tapi ia hiraukan dengan tetap menutup mata akan kantuk. Ia yakin seratus persen itu adik yang ia cap durhaka itu. Oh tuhan, Aleya hanya ingin tidur saja dan bermimpi bertemu pangeran salju nya, ia rindu simpanan nya yang tampan itu, Aleya tertawa pelan dalam tidur nya mengingat dia menganggap Ashi adalah simpanan nya.
Perlahan, Aleya merasakan seseorang menaiki kasur nya tak lama sebuah tangan melingkar sempurna dipinggang nya. Aleya tahu itu, kebiasaan seseorang jika orang itu merasa kesepian.
"Jangan ganggu kakak Levin.." Lirih Aleya disela tidur nya.
"Kak.." Sahut Levin.