Pak De seperti menahan senyum. Ia memutar kepala. Melihat orang yang mungkin berada di sekitar. Tidak ada orang. Hanya dua atau tiga orang pelayan. Tempat mereka pun beberapa meter jaraknya. Kepala Pak De beralih kembali pada Hanjo.
"Maksud Pak Hanjo teman itu? Teman bagaimana ya?" tanyanya sambil merendahkan kepala dengan nada mengurangi suara.
Hanjo pun ikut merendahkan kepala seakan takut ucapan terdengar orang lain. "Maksud aku, maksud aku..." Hanjo masih ragu melanjutkan. Setelah dipastikannya dengan tolehan ke kiri dan kanan tidak ada orang, ia kemudian menambahkan, "...teman wanita begitu."
Pa De menarik badan seraya tertawa. Terdengar senang tawanya. Tawa panjang dan lepas. Ia tidak segera memberikan jawaban. Pak De bukannya tidak paham arah pembicaraan Hanjo. Sebagai pria yang lebih dewasa ia merasa perlu untuk menjaga kedewasaan dengan tidak langsung memberikan pengakuan.