Chereads / SweetHome / Chapter 2 - Sweet Home

Chapter 2 - Sweet Home

Kulihat diriku dikaca almari tua pemberian dari mertuaku,ujung kacanya sudah ada yang somplak pintu lemari jika dibuka berbunyi kreeatt..

"Hahhh..jelek bangeeet anjir,prasaan dulu sebelum nikah bentukan gua gak kaya kini".sembari membuka almari dan memilih baju kaos yang biasa Ika pakai.

"Bang yaalah bangun Napa cari kerja kek,tidur Mulu susu Siska udah mau abis tuh".sembari menggoyang-goyangkan tubuh seuaminya yang masih tidur pulas,dengan mulut sedikit terbuka

.

"Hmmmm"gumam Irfan sembari membuka setengah matanya.

"Bangun bang,bantuin bawain dagangan Ika kedepan".titah Ika.

"Iyaa...iya".Irfan bangun dengan mata tertutup dengan badan sempoyongan Irfan bangun dan membantu membawakan dagangan istrinya keteras depan.

Ika membuka warung seblak,dan sosis goreng diteras kontrakan nya.kontrakan sepetak yang ia tempati bersama suami dan anaknya.

Irfan yang masih menganggur sering membantu pekerjaan istrinya entah itu menjaga anaknya atau meladangi jika ada yang beli dagangannya.

Bukannya tidak mau kerja Irfan sudah kesana kemari mencari pekerjaan tapi belum ada yang mau menerimanya dengan hanya berbekal ijasah SMA,Irfan begitu kesulitan mencari pekerjaan di kota besar seperti dijakarta.

Bahkan untuk membayar kontrakan dan keperluan anaknya yang masih berumur 1tahun itu ia sering meminta uang ke orang tuanya,yang hanya beda gang saja.

Ika sebenarnya anak dari juragan bajai di Jakarta,tapi karna ia lebih memilih menikah dengan Irfan dan tidak mau melanjutkan sekolah nya orang tua Ika yang berada,enggan membantu ekonomi Ika yang serba kekurangan bahkan untuk menjenguk cucunya pun tidak pernah.

"Abang mau kerumah ibu dulu ya mah".pamit Irfan kepada Ika , Irfan biasa memanggil Ika dengan sebutan mamah.

"Mau ngapain bang jangan bilang mau minta uang buat beli susunya Siska".tanya Ika.

"Iya gimana lagi mah Abang kan gak punya uang susu Siska juga sudah mau habis".jawab Irfan

"Ya Allah bang malu bang minta Mulu sama orangtua kamu, makannya kamu cepetan dapet kerjaan kek".keluh Ika.

"Iya sabar mah,Abang juga udah kesana kemari cari kerjaan,udah abang mau ke rumah ibu dulu".pamit Irfan

Sebenarnya Ika enggan kepada mertuanya selalu saja merepotkan mereka.tapi bagaimana lagi ia tidak punya pilihan lain, bersyukur Ika mempunyai mertua yang baik.

Sembari menunggu dagangannya iya memainkan gawai yang entah sudah berapa kali diservis bahkan seharusnya sudah dilem biru.

Ting...Ika mendapatkan pesan dimesengger Facebook nya.