Chereads / Sepuluh Kesatria Hebat / Chapter 3 - Kerajaan Ini Bernama Helius.

Chapter 3 - Kerajaan Ini Bernama Helius.

"Yhaaa!"

Terdengar suara teriakan sangat keras dari dalam rumah. Ada sesuatu yang membuat mereka semua kaget.

Muncul sesuatu dari bawah lantai salah satu ruangan. Suara itu membuat mereka semua terkejut, sebegitu terkejut hingga si Jaka sendiri melompat cukup tinggi.

''Ada sesuatu yang muncul dari bawah lantai!''

Semua orang langsung memakai posisi bertarung walaupun tidak terlalu tahu bagaimana menjaga diri mereka, tapi karena ada Jaka di sisi mereka membuat mereka bisa lebih percaya diri.

Lantai tiba-tiba saja seperti terbuka, seperti memang lantai itu memang terbuat dari pintu yang bisa di buka dari dalam tanah. Muncul keluar sosok tak di kenal, dia tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, bisa di katakan ukurannya beda sedikit dengan para pengelana dan Jaka sendiri.

Sosok itu memakai pakaian seragam putih menunjukkan dia prajurit kerajaan ini, memiliki pedang di pinggangnya berwarna putih, berambut kuning cerah, matanya berpupil biru. Bisa di bilang dia cukup tampan.

''Siapa kau?'' Jaka berani bertanya.

''Oh jadi kalian lah yang ingin masuk. Lebih sedikit dari rombongan sebelumnya,'' kata orang itu dengan melihat satu-persatu para pengelana.

''Nama ku Andrew Benedict. Aku salah satu kapten prajurit di kerajaan ini. Aku akan menuntun kalian masuk ke dalam kerajaan, jika kalian ingin menanyakan pertanyaan kalian bisa bertanya denganku sambil berjalan.'

Walaupun dia tidak tersenyum dalam memperkenalkan dirinya, ada rasa ramah menyambut para pengelana. Dia sepertinya orang yang cukup tegas terlihat dari cara berpakaian rapi dan sikap tubuhnya dalam berdiri.

''Ayo cepat masuk.''

Para pengelana langsung masuk perlahan satu persatu hingga yang terakhir Jaka bersama pria bernama Andrew itu. Dengan perlahan Andrew menutup pintu masuk dengan rapat berharap tidak ada satu 'orang' atau 'makhluk' pun yang boleh masuk.

Di dalam ada terowongan yang begitu panjang namun tidak terlalu gelap, ada cahaya api menerangi setiap perjalanan mereka sehingga para pengelana bisa santai berjalan perlahan. Mereka semua bertanya-tanya kenapa mereka masuk dengan cara begini tidak seperti kerajaan lainnya yang masuk dari gerbang luar.

Terutama Jaka yang berjalan di belakang bersama Andrew di belakang.

''Jadi, kenapa kami masuk dengan cara aneh seperti ini?''

Akhirnya awal pertanyaan pun di mulai.

''Maaf jika kami melakukannya seperti ini tapi ini satu-satunya cara agar kalian bisa masuk ke dalam kerajaan, terutama pengelana biasa seperti kalian. Pada kenyataannya kami akan menerima pengelana tertentu dengan cara lebih terhormat tapi ada suatu kendala kali tidak bisa melakukannya lagi,'' jawab Andrew.

''Jadi ini cara ilegal?''

''Ya benar, kau mengerti juga akhirnya. Sebenarnya kami tidak mau melakukan cara ilegal seperti ini tapi ini satu-satunya cara menolong kalian semua dari dunia luar.''

Andrew menatap obor yang dia bawa, menatap sambil memikirkan sesuatu yang berat.

''Bisa kau cerita kan kenapa sistem penerima pengelana jadi seperti ini?'' Jaka terus bertanya dengan penasaran.

Andrew kembali menatap Jaka di sampingnya, ada sesuatu yang membuat pria pirang itu tertarik dengan si ayah dua anak itu.

''Ini bermula dari sang ratu. Dulu kami memiliki ratu yang baik, bijak, cerdas dan bermartabat, kerajaan Helius menjadi kerajaan kecil yang damai bagi masyarakat, sistem ekonomi, sosial dan segi kehidupan lainnya, dan bahkan sebenarnya menerima setiap pengelana yang ada. Tapi itu semua berubah sejak dia di gantikan oleh putri tunggalnya. Semenjak itu, kerajaan ini berubah, yang dulunya menerima para pengelana dengan senang hati menjadi kerajaan yang tertutup. Melarang siapa saja yang masuk ke dalam jika tidak ada kepentingan kuat.''

Jaka mendengarkan dengan teliti, pertama menjadi negara yang baik terhadap pengelana sekarang menjadi negara dingin yang tertutup.

''Hmmm aku tidak tahu apa yang di pikirkan sang putri, kenapa dia tidak mengikuti apa yang ibu nya telah ajarkan? Apakah dia punya cara berpikir sendiri mengurus kerajaan?''

''Tidak bisa di mengerti. Dulunya dia mengikuti cara ibunya memerintah tapi tiba-tiba berubah menjadi lebih tertutup dari masyarakat, bahkan hampir tidak terlihat lagi tangannya mengurus kerajaan ini. Semenjak sang ratu meninggal dunia, dan lagi seorang 'menteri' baru.''

Jaka mengerutkan kening nya. Entah apa yang dia pikirkan tapi dia seperti memecahkan sesuatu masalah disini atau hanya sifat santai nya saja.

''Pintu sudah terlihat. Mundur sedikit, aku akan membukanya.''

Ada pintu kayu di depan, pintu itu berwarna biru.

Andrew mengeluarkan kunci dari kantung bajunya dan membuka pintu itu. Pintu pun terbuka dengan perlahan dan sedikit terdengar suara kecil karena sudah cukup tuanya pintu itu.

Di depan mereka ada sungai kecil, di atas mereka ada jembatan batu, jadi mereka berdiri di bawah jembatan batu yang sebenarnya tidak terlalu tinggi, hanya seukuran empat kali pria dewasa.

''Semuanya pakai jubah ini. Jangan biarkan warga kota melihat kalian, sangat merepotkan kalau mereka mengetahui ada pengelana ilegal masuk ke dalam kerajaan.'' Andrew menyerahkan banyak sekali pakaian yang tertutup.

''Hmmm jadi kita akan menyamar.''

''Benar, kalian akan menyamar menjadi tahanan dan aku akan membawa kalian ke tempat tujuan.''

''Apakah ini benar-benar hanya penyamaran atau memang kau akan menangkap kami?'' salah satu pengelana bertanya.

Andrew melihat pria itu.

''Itu terserah kalian, mau percaya atau tidak. Jika kalian merasa aku berbohong, kalian bisa kembali keluar kerajaan.''

seluruh pengelana terdiam. Tentu mereka tidak mau lagi keluar kerajaan, merasa lebih baik menjadi tahanan dari pada bertahan hidup di luar.

Andrew mengikat mereka semua dengan rantai, mulai dari tangan hingga kaki. Berharap penyamaran mereka terlihat begitu nyata.

''Hey bagaimana denganku?'' Jaka melihat kalau dia tidak di rantai.

''Rantai sudah habis di pakai oleh kelompok sebelumnya, sebaiknya kau di dekat mereka semua berpura-pura ketakutan.'' Andrew mulai merapikan pakaiannya seolah-olah dia sedang menangkap penjahat. Dia melihat ke atas jembatan berharap kalau tidak ada orang yang melihat mereka, setelah situasi sudah aman dan cocok, mereka pun berangkat.

Mereka menyadari kalau mereka ada di sebuah taman yang indah. Tidak menyangka kalau jalan masuk rahasia ke kerajaan ini sampai ke dalam kota, bukankah sangat berbahaya jika sampai musuh dari kerajaan lain tahu jalan masuk itu?

Sedang membicarakan taman. Taman ini terlihat sepi dan ternyata taman ini sangat indah. Bunga-bunga bermekaran, ada sungai kecil menghiasi taman, ada bangunan untuk beristirahat, tempat duduk dan lampu jalan yang indah. Ini adalah tempat yang sangat indah bagi para pengelana, karena belum pernah melihatnya atau memang terlalu indah di mata mereka.

Di luar taman mereka sampai di tempat seperti pasar, atau bisa di bilang seperti itu. Tempat ini terbalik dengan taman tadi, disini begitu ramai dengan adanya orang kesana-kemari. Mereka begitu sibuk dengan apa yang mereka kegiatan mereka. Ada yang sedang berbelanja, bekerja dan ada yang sedang menawarkan barang ke orang-orang. Disini begitu ramai, lebih ramai dari yang mereka bayangkan.

''Ini adalah pasar di kerajaan ini, tempat ini kalian bisa membeli barang apa yang kalian inginkan.''

''Hmm dari mana pangan dan barang-barang ini berasal.''

''Kebanyakan dari dalam kerajaan. Disini tentu ada tempat melestarikan makanan, buah-buahan, dan barang-barang juga dari kerajinan masyarakat sini. Dan sisa nya berasal dari luar,'' jawab Andrew.

''Hmm,'' Jaka melihat ke dataran yang lebih tinggi.

Tampak terlihat ada tempat yang lebih bisa di bilang indah berdiri di sana. Dan ada kastil yang berdiri di tengah-tengah tempat itu.

''Lalu itu tempat apa?'' Jaka menunjuk ke tempat dataran tinggi itu.

''Itu tempat para bangsawan atau kelas tinggi. Di sana hanya khusus mereka yang boleh tinggal. Kerajaan ini di bedakan menjadi dua kelas, orang biasa dan bangsawan. Pada biasanya bangsawan lebih tinggi dari orang biasa dan mereka memiliki hak lebih di kerajaan ini. Tapi tetap saja orang biasa juga memiliki hak tinggal di kerajaan ini dan mereka bisa menjadi salah satu kelas tinggi dengan seberapa banyak mereka berjasa di kerajaan ini.'' Andrew menjelaskan sambil mereka berjalan melewati orang-orang.

Begitu aneh jika beberapa orang tidak mendengarkan apa yang mereka ceritakan. Ini adalah tempat yang luas dan berisik, jadi masuk akal kalau tidak ada satu pun yang mendengarkan mereka.

Tempat ini sangat bagus, benar-benar bagus untuk para pengelana dan di tambah Jaka jika sepertinya agak senang dengan ini. Apakah tujuan sebenarnya ke kerajaan yang dia niat tuju? Lalu apakah dia akan mengubah tujuannya ke kerajaan ini.

Di saat melewati orang-orang tiba-tiba saja Jaka menghentikan langkah kakinya dan melihat ke ujung salah satu toko. Saat matanya mulai fokus dia bisa melihat ada 'orang' yang dia kenal saat menuju ke kerajaan ini.

Orang itu terlihat seperti anak kecil dengan jubah menutup sekujur tubuhnya. Itu adalah perampok yang mencuri pedang miliknya, ternyata dia memang ada di kerajaan ini!

''Hey itu pencuri pedang milikku!''

Dengan cepat Jaka meninggalkan kelompok nya dan langsung berlari menuju arah bocah itu.

Andrew langsung panik melihat Jaka tiba-tiba saja meninggalkan mereka semua.

''Hey! Mau kemana kau! Jangan meninggalkan kelompok!'' seru Andrew.

Namun Jaka tampak tidak peduli. Dia terus berlari menuju bocah yang telah mencuri kedua pedang miliknya, sepertinya kedua pedang itu begitu berharga sehingga wajahnya langsung bersemangat menangkap pencuri itu.

Bersama si bocah.

''Hmmm aku tidak tahu pedang yang satu ini. Namun pedang yang satu lagi adalah pedang kualitas bagus namun yang ini aku tidak bisa menilainya dengan benar.''

''Terserah saja mau di bayar berapa. Setidaknya dengan harga sesuai kualitas benda itu.''

Bocah itu berbicara! Akhirnya dia berbicara, suaranya seperti gadis kecil.

Si Blacksmith memerhatikan pedang itu dengan teliti. Ada rasa membuat dirinya tertarik dengan kedua pedang itu walaupun salah satunya begitu misteri. Cara dia melihat dan mencoba pedang itu sudah membuat dirinya akan membayar kedua pedang ini dengan harga tinggi.

''Hey kau! Kembalikan pedang milikku!''

Pembeli dan gadis kecil itu mendengar suara keras dan melihat ke arah asal suara itu. Mereka melihat seorang pria berjubah berlari ke arah mereka. Beberapa pejalan melihat pemuda itu dengan penasaran apa masalahnya, tidak tahu kalau pemuda itu sedang mencoba mengambil kembali pedang miliknya.

Si bocah atau gadis kecil itu dengan cepat mengambil kembali kedua pedang curian nya dari si Blacksmith, ini tentu mengejutkan pria tua itu. Dia berlari mencoba kabur dari pemuda mengejarnya.

Terjadilah kejar-kejar. Gadis kecil itu berlari dengan cepat mungkin karena tubuhnya masih kecil dan ringan bisa di lihat dia menghindari para pejalan kaki yang menghadang dirinya di depan. Para pejalan kaki tidak memikirkan kenapa gadis itu berlari, mereka terlalu sibuk dengan kerjaan mereka.

Di sisi lain Jaka berlari dengan cepat, walaupun pemuda itu memiliki tubuh lebih besar dari si gadis kecil tapi dia seperti sudah ahli berlari kesan kemari.

Melewati gang kecil, menabrak pintu, terpeleset, dan menabrak dinding harus di rasakan oleh Jaka di setiap dia mengejar gadis kecil lincah itu.Tapi di lihat dari wajah Jaka dia seperti menikmati kejar-kejaran ini seperti mengingat sesuatu di pikirannya.

''Hah? Bocah itu menuju ke atas tempat para bangsawan berada. Tidak terlalu baik jika mengganggu para orang kelas atas itu, dari sifat mereka yang sepertinya sombong sama seperti di desa.'' Jaka berhenti mengejar, masih berpikir dengan keputusannya. ''Tapi jika tidak terlalu mengganggu mereka pasti tidak terlalu buruk juga.''

Jaka kembali berlari mengejar bocah itu, pedang miliknya harus kembali bagaimana pun caranya!

....

Ini tempat yang indah. Di salah satu bangunan di bangsawan ada sebuah pesta dansa. Ini masuk akal kalau orang bangsawan selalu bersenang-senang dari pada orang biasa. Mereka memiliki harta berlimpah, pakaian bagus dan hidup lebih baik dari para orang biasa. Apa yang mereka takut kan?

Wanita cantik berdiri di sudut ruangan menyaksikan para bangsawan lain berdansa. Dia memakai gaun biru indah, berambut pirang di ikat pony tail, anting-anting kaca, bibir biru pasti dia memiliki lipstik mahal. Dia seperti tidak menikmati pesta dansa ini entah karena kurang menarik atau memang ini bukan selera nya.

''Setiap bangsawan harus menjaga diri mereka dengan sikap sopan dan bermartabat. Tapi mereka melupakan untuk bersikap baik dengan sesama bangsawan atau pun orang biasa.''

Wanita itu mengoceh cemberut.

''Ah bukankah itu Sofia, wanita yang mendapat gelar dari ratu dengan bangsawan terbaik. Tapi aneh mengetahui dia tidak terlihat bahagia hari ini.''

Datang beberapa kelompok wanita cantik mendekati wanita bernama Sofia.

''Ya benar, kenapa dia tidak terlalu senang?''

''Entahlah, dia sudah mendapat gelar jadi menurut ku berpikir kalau dia tidak cocok berada di sana.''

''Benar, dia berpikir seharusnya dia berada di kastil ratu dan berpesta di sana.''

''Mulut kalian benar-benar pedas sekali seperti biasanya.''

Sofia langsung membalas cepat. Dia seperti sudah terbiasa dengan kata-kata mereka.

''Hahaha tidak berubah sama sekali. Cemberut tidak selalu baik bagimu, Sofia.''

''Diamlah, aku sendiri memiliki pendirian sendiri. Aku memang tidak terlalu senang dengan pesta dansa ini. Terlalu berisik dan hanya melihat orang-orang bergerak kesana-kemari dengan irama lagu.''

''Bukankah itu yang nama nya berdansa. Apakah kau tidak memiliki pasangan itu berdansa? Aku dengar kau akan segera di jodohkan.''

''Aku menolaknya.''

''Tentu saja kau akan menolaknya. Kau juga terkenal karena sifat anti-pria sepertimu.''

''Aku bukannya tidak menyukai pria tapi tidak ada pria yang membuat ku tertarik, dan lagi bukankah tidak baik menceritakan privasi orang lain?''

Mereka membalas ocehan setiap ocehan satu sama lain. Ini begitu menarik jika kalian memerhatikan semua kata pedas berkelas mereka.

Pesta berlangsung dengan damai.

Hingga terdengar suara langkah kaki berat datang dari pintu keluar. Seperti ada seseorang yang terluka datang menuju ke pesta dansa ini.

Pintu tiba-tiba saja terbuka dengan kasar. Suara benturan pintu dengan dinding membuat para bangsawan di sana. Mereka tentu merasa kesal pesat dansa mereka tiba-tiba saja di ganggu oleh orang entah dari mana.

Orang itu memakai jubah hitam menutupi dirinya dan dia terlihat adalah pria dewasa.

Orang itu mengeluarkan sesuatu dari jubahnya, dia memegang benda seperti lampu lentera dengan warna ungu hitam.

''Dengan ini kerajaan Helius akan hancur!''

Dan tiba-tiba saja ledakan muncul menghancurkan bangunan pesta dansa itu. Apa yang sebenarnya terjadi?