Giana bersembunyi ketakutan di balik tembok setelah dia mendengar suara tembakan beberapa kali. Tubuhnya gemetar ketakutan dan membuat dia sulit untuk melangkahkan kakinya menjauh, maka dari itu dia hanya dapat berdiri di sana, tidak bisa kemana- mana.
Pada awalnya Giana mendatangi area ini, yang mana sedikit jauh dari aula utama, tempat pesta berlangsung, karena dia melihat Leon dan Ramon berjalan ke arah ini.
Giana memang telah melihat Leon sebelumnya, tapi karena pamannya itu tengah berbicara dengan Lis dan juga Lexus, dia tidak mendekat.
Hanya saja, setelah Ramon datang, mereka berdua justru pergi bersama.
Giana sama sekali tidak ingat kalau Ramon mengenal Leon secara pribadi hingga membuat mereka berdua dapat berbicara empat mata di ruangan lain, padahal pesta sedang berlangsung dan Ramon sebagai tuan rumah dari pesta tersebut, seharusnya tidak berada di sana.
Tapi, apa yang Giana lihat dan dengar baru saja, benar- benar membuatnya terpana.