Dengan kata lain, Giana mengatakan kalau dia tidak memberikan kesialan pada Aileen, melainkan suatu keberuntungan. Bukankah bisa terlepas dari seorang pria yang brengsek adalah hal yang patut untuk dirayakan?
"Berhenti memutarbalikkan kata- kataku," geram Aileen, dia merasa sangat kesal karena Giana terlalu pandai dengan kalimat yang dia gunakan.
Di sisi lain Giana tidak menanggapi kekesalan Aileen, baginya, sosok wanita muda dihadapannya ini tidak jauh berbeda dengan sosok anak kecil yang tidak mendapatkan mainan kesukaannya. Hanya butuh sedikit bujukkan dan tawaran untuk mainan lainnya, dan dia akan melupakan itu.
Sangat mudah untuk dikendalikan.
"Aku hanya tidak menyangka kalau pernikahanmu berjalan begitu sebentar," komentar Giana dia lalu meraih buku menu di hadapannya. "Aku merasa seperti baru kemarin aku mendatangi pesta pernikahanmu."