Chereads / MARRIED TO MR. TORDOFF / Chapter 25 - HUKUMAN

Chapter 25 - HUKUMAN

Tentu saja selain menjaga Hailee dan tidak melepaskan pandangannya sedetik pun dari wanita itu selama dia berada di luar rumah adalah tugas utama Pyro, tapi ada hal lain yang harus dia lakukan juga, yaitu memberitahukan Ramon apapun yang istrinya tersebut lakukan, sampai ke hal kecil seperti apa saja yang dia makan atau minum.

Awalnya, sikap overprotektif Ramon terhadap Hailee ketika mereka baru menikah membuat semua bodyguardnya begitu terkejut dan mereka pikir itu adalah sikap paling protektif yang Ramon dapat tunjukkan, tapi setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah ternyata pemikiran mereka terbukti salah.

Sementara itu, Hailee hanya bisa tersenyum masam dan menunjukkan ekspresi 'merasa bersalah' pada Ramon, tapi hal itu tidak mempan, suaminya masih saja memasang wajah mengerikan karena tindakan yang dia lakukan.

"Kau ceroboh," ucap Ramon. Sebenarnya ada banyak kata yang ingin dia katakan pada Hailee, tapi Ramon tidak akan menegur istrinya di depan banyak orang, tidak peduli seberapa marahnya dirinya.

"Maaf," ucap Hailee dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.

Ramon menatap puncak kepala Hailee dan merasa tidak berdaya dalam menghadapi istrinya ini, tapi dia tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali, maka dari itu, dirinya harus memberi peringatan yang cukup agar Hailee dapat mengingatnya.

"Kemarilah, kita perlu bicara," Ramon berkata dengan nada tegas, sambil menarik tangan Hailee dan membawanya ke kamar mereka.

Sementara itu, dibelakang mereka, sambil berbisik- bisik, beberapa orang pelayan memiliki obrolan mereka sendiri dan menatap Hailee dengan cemas.

"Apakah Tuan Ramon akan memarahi Nyonya Hailee?" tanya salah satu pelayan pada teman di sebelahnya, memulai gossip.

"Entahlah, tapi wajah Tuan Ramon terlihat sangat kesal. Mungkinkah Tuan Ramon akan memarahi Nyonya Hailee habis- habisan?" balas temannya tersebut dan pelayan ketiga menimpali.

"Kurasa tidak, tidakkah kalian lihat betapa Tuan Ramon mencintai Nyonya Hailee? Mungkin dia hanya akan menegurnya sedikit," balasnya dan pelayan keempat ikut dalam lingkaran gossip ini.

"Tapi, tidakkah kau lihat ekspresi wajah Tuan Ramon? Sangat jarang Tuan Ramon menunjukkan ekspresi wajah seperti itu dan kalau sampai hal itu terjadi, berarti ini adalah masalah gawat," katanya sambil mengerutkan kening, menatap dengan khawatir ke arah tangga.

"Sudah selesai bergosipnya?" Martha tiba- tiba muncul dari belakang mereka berempat dan mengejutkan keempat pelayan muda tersebut, mereka semua menunduk, karena sekarang ekspresi wajah Martha sama menakutkannya dengan sang pemilik kediaman ini. "Kalau sampai Mr. Tordoff tahu akan hal ini, kalian bisa dipastikan akan dipecat. Sekarang kembali ke pekerjaan kalian!"

Tanpa menunggu komando ke dua, keempat pelayan tersebut segera berlari pergi, meninggalkan Martha yang hanya bisa geleng- geleng kepala.

Perlahan, dia menatap ke arah puncak tangga dan tersenyum kecil. Tidak mungkin Ramon menyakiti Hailee, melihat bagaimana dia memperlakukan istrinya selama ini, tentu saja semarah apapun dia, dia bahkan tidak akan menaikkan suaranya…

==============

Ramon mendorong Hailee ke pintu sesaat setelah dia menutupnya dan menatap Hailee dengan tajam. "Jadi, apa alasanmu meninggalkan bodyguardmu dan pergi sendirian untuk menemui wanita itu?" Dia menjaga suaranya agar tetap tenang, tapi tetap saja, ketika Ramon membayangkan pertemuan mereka tidak berakhir dengan baik, dadanya terasa nyeri, memikirkan kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi.

"Aku…" Hailee tergagap, ketika harus menjawab ini. Sebelumnya dia sudah menyusun kata- kata untuk menjelaskan situasi tersebut, tapi sepertinya dengan sikap Ramon yang sangat dominan seperti sekarang, Haile melupakan semuanya. "Aku sudah bilang tadi… di sana ada banyak orang, jadi kupikir tidak mungkin kalau Aileen melakukan sesuatu padaku yang dapat menarik perhatian dan merusak citra dirinya di perusahaan, terutama ketika memang citra dirinya sudah rusak karena kasus cincin berlian tempo hari."

Ramon bergeming. Dia sama sekali tidak melunak setelah mendengar penjelasan itu dan Hailee kehilangan kepercayaan dirinya di bawah tatapan galak suaminya, sehingga dia tidak bisa meyakinkan alasannya dengan cara yang benar.

Maka dari itu, dia mencoba cara yang tidak benar.

"Kau marah padaku?" Hailee merajuk, dia melingkarkan tangannya di sekeliling leher Ramon dan mengecup dagu pria itu, mengabaikan fakta bahwa Ramon sama sekali tidak meresponnya. "Jangan marah. Aku baik- baik saja…" okay, itu tidak cukup, Hailee harus mencoba lebih keras lagi. "Aku janji ini yang terakhir kali aku pergi sendiri. Lain kali aku keluar rumah aku akan mengajak Pyro kemanapun aku pergi, bahkan sampai ke toilet wanita sekalipun."

"Toilet wanita?" Ramon mengernyit, tidak suka dengan ide itu.

"Hm," Hailee bergumam, menganggukkan kepalanya sambil menempelkan tubuhnya pada Ramon dengan menggoda. "Mungkin ada yang akan menyakitiku di toilet wanita, siapa yang tahu?" Hailee berbisik ke telinga Ramon dan mengecup leher pria itu.

Well, kalau permintaan maaf secara lisan tidak dapat mengurangi ketegangan di antara mereka, maka ada beberapa cara untuk mengurangi ketegangan tersebut bukan?

Dan tidak perlu dikatakan kalau Ramon mengerti apa yang Hailee inisiasi, tapi di titik ini dia masih tidak memberikan respon yang Hailee inginkan dan ini membuat istrinya sedikit frustasi.

"Aku sudah minta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi, haruskah kau semarah ini padaku?" Hailee kembali merajuk.

"Kau tahu apa yang akan terjadi padamu bukan kalau rencana kecilmu dan asumsimu tersebut terhadap situasimu tadi tidak berjalan dengan baik?" Nada suara Ramon terdengar sangat dingin. "Dia bisa cukup bodoh untuk melukaimu daripada membuat trik untuk melukai dirinya sendiri."

Hailee menyadarinya, tapi dia juga tidak ingin terus menerus disalahkan, karena setelah meminta maaf cukup lama, dia mulai kesal. "Ya, aku tahu. Aku minta maaf."

Terdiam, Ramon mengamati ketulusan permintaan maaf Hailee sebelum dia berkata, "kau harus mendapat hukuman untuk itu."

"Hukuman?" Hailee memberengut, dia bukan anak kecil yang harus dihukum untuk masalah seperti ini bukan? Lagipula, hukuman seperti apa yang Ramon akan berikan padanya? Pria ini tidak akan mungkin memukulnya kan?

Tapi, sebelum Hailee dapat protes, dia terkesiap ketika tangan Ramon yang dingin menelusuri paha bagian dalamnya dan dia membungkam kata- kata Hailee selanjutnya dengan sebuah ciuman yang panjang.