Ian sangat siap untuk membuat keributan. Dia memejamkan mata, membiarkan air membasuh keringat dan kekhawatirannya. Hollis dibangun seperti tank, lengannya yang kuat menahan Ian dengan mudah. Itu sangat panas, dia merasa pusing karena aliran darah melalui pembuluh darahnya. Inilah yang sudah lama diinginkan Ian. Bersama seseorang seperti ini—seseorang yang bisa menganiayanya tapi tetap membuatnya merasa aman. Dan apa yang dia rasakan ketika Hollis menyentuhnya tidak seperti yang dia rasakan sebelumnya. Seolah-olah dia membebaskan bagian dari Ian yang tidak pernah dia ketahui keberadaannya, membebaskan pria yang menikmati indranya, yang merasakan setiap sentuhan jauh di dalam jiwanya.