"Aku memang bertemu dengannya. Satu kali. semacam."
Rowe tersentak mundur sedikit karena terkejut. "Kapan?"
"Kamu skyping Aku beberapa tahun yang lalu. Saat itu menjelang Natal. Dia masuk dan mengintip dari balik bahumu. Katanya aku punya mata yang bagus."
Melihat ke dalam mata biru yang menghipnotis itu, Rowe harus setuju dengan istrinya. "Dia juga mengatakan bahwa dia memilih Ranger sialan yang salah, tapi itu Mel. Selalu menggoda dan tertawa."
"Aku senang kamu menemukannya."
"Dan aku senang kamu memberiku kesempatan kedua." Rowe mencondongkan tubuh dan mencium Noah dengan lembut, perlahan menjelajahi kelembutan bibirnya , menikmati kenyataan bahwa Noah adalah miliknya dan dia bisa tenggelam dalam kehangatan dan tawanya kapan saja dia mau. Dia hanya perlu memastikan bahwa Noah mengerti bahwa dia tidak akan pergi kemana-mana.
Dia menghentikan ciuman sebelum bisa melanjutkan dan membenturkan dahinya ke dahi Noah. "Ayo masuk ke tempat yang hangat."
