"Jangan terlalu banyak minum, Martin. Kamu mengendarai mobil sendirian kesini." Salah seorang teman Martin memperingatkan pria yang sedang dilanda kesedihan dan kemalangan bertubi-tubi.
"Huh, hanya minuman ini yang selalu setia menemaniku. Kamu tahu. aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Kekasihku pergi meninggalkan aku, anakku pergi bersamanya. Mereka tidak ingin memiliki keluarga bersamaku. Padahal kamu tahu? Aku sudah menyiapkan rumah, lengkap dengan isinya dan ada kolam renang untuk anak-anak juga taman bermain. Tapi kini ... rumah itu menjadi sepi karena hanya aku yang tinggal disana. Hiks ..." Martin bergumam sendiri sambil kadang tersenyum kadang tertawa dan wajahnya akan kembali datar tanpa ekspresi.
"Kamu pasti sangat mencintai istrimu? Tapi kenapa dia bunuh diri dan itu didepanmu sendiri? Sungguh, perempuan adalah makhluk yang paling susah dimengerti." Ujar sang teman.