Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kucing Mati Keluar Darah Dari Hidung Dan Mulut

Enredado ao Luar: Inalterado

Ser o defeito da alcateia já é ruim o suficiente. Ser REJEITADA? Pelo seu próprio companheiro predestinado? É. ISSO é um nível completamente novo de humilhação. Ava Cinza é o defeito da alcateia, uma transformista sem lobo. Ela luta pela vida com o sonho vago de liberdade. Sua oportunidade chega quando ela é subitamente informada que irá comparecer ao Gala Lunar, um baile anual para jovens transformistas encontrarem seus companheiros predestinados. E ela o encontra. Ele é lindo e intenso, e seus beijos despertam desejo em suas veias como uma droga. Até que ele a REJEITA. Ava não está disposta a voltar para sua vida desanimadora. Ela foge e forja uma nova identidade longe de sua alcateia, e longe de seu companheiro alfa. Ela faz novos amigos e até é adotada à força por um husky hilário. Mas, justo quando ela se instala e encontra a felicidade, coisas estranhas começam a acontecer... Seu husky tem guardado segredos. Ela está ouvindo sussurros de que alcateias de transformistas por toda parte estão procurando por ela. E ela pode sentir um cheiro familiar em seu apartamento, o que não faz sentido algum... porque o homem a quem pertence a rejeitou. [Entrada do Cupids Quill Mar 2024] --------- Este é um romance de transformista lobo com gatilhos múltiplos que gostam de valsar de mãos dadas com todos os temas sombrios através de um campo de flores mortas. Neste livro, você encontrará os picos mais altos e os vales mais profundos. Ria, chore, enfureça-se; você pode fazer tudo isso enquanto acompanha Ava na jornada perigosa de ser uma transformista lobo nesta geração de romances de lobisomens. Há cenas R18 espalhadas por este livro como doces saltando de uma pinhata. Por favor, leia com responsabilidade. ------- DISCORD DO AUTOR: https://discord.com/invite/ApNZDux8kj ```
Lenaleia · 1.3M Views

TEROR MAHLUK PENJILAT DARAH PEMBALUT

Malam itu, hujan turun semakin deras di kota kecil tempat Lia tinggal. Gemericik air yang menetes dari genting membuat suasana semakin mencekam. Hawa dingin merayap melalui celah-celah jendela kamar kosnya yang sederhana. Lia baru saja selesai mandi, air masih menetes dari rambutnya yang basah. Dengan cepat, ia merapatkan handuk ke tubuhnya sebelum mengenakan pakaian tidur. Namun, ketika ia hendak membuang pembalut bekas ke tempat sampah di kamar mandi, ia merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aroma menyelinap di udara. Bukan bau darah biasa, melainkan sesuatu yang lebih busuk, seperti daging yang membusuk di tempat lembab. Lia bergidik, bulu kuduknya berdiri seketika. Ia menahan napas, mencoba mengabaikan rasa tidak nyaman yang mulai merayap di tubuhnya. Dengan cepat, ia membuang pembalut itu ke dalam tempat sampah dan menutupnya rapat. Namun, perasaan tidak enak tidak hilang begitu saja. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengawasi dari sudut kamar mandi. Lia menelan ludah, matanya bergerak mengamati sekitar, tetapi tidak ada yang berubah. Kamar mandi tetap seperti biasanya. Cermin di hadapannya berembun, meskipun ia tidak menggunakan air panas. Jantung Lia berdegup lebih cepat. Ia melangkah mendekat dan mengusap embun di permukaan cermin dengan tangannya. Samar-samar, tampak sebuah jejak... seperti lidah yang menjilati kaca. Lia terpaku, darahnya seakan membeku di dalam tubuhnya. Ia mengedip beberapa kali, berharap itu hanya bayangannya sendiri. Tapi tidak, jejak itu tetap ada, bahkan semakin jelas. Seolah-olah sesuatu—atau seseorang—benar-benar menjilati cermin dari dalam. Ia mundur perlahan, tangan gemetar meraih gagang pintu. Ia buru-buru keluar dari kamar mandi dan mengunci pintunya. Namun, ketika ia berbalik menuju ranjangnya, ia mendengar sesuatu. Sebuah suara isapan pelan, seperti seseorang sedang menjilati sesuatu dengan penuh nafsu. "Slepp... slepp..."
Endonesie_Media · 241 Views
Related Topics
More