Chereads / Make You Mine / Chapter 3 - Pencarian

Chapter 3 - Pencarian

"Jika suatu hubungan benar-benar dilandasi cinta dan kasih sayang ia tak akan berani untuk mengotori mu, ia akan berusaha menjagamu apapun yang terjadi" -Mk.

-----

Setelah pertemuan singkat itu Alana pun melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda sedangkan sang pria, ia memilih pergi menuju kantornya, diperjalanan ia menelepon bawahannya "Cari tahu identitas gadis bernama Alana yang sempat bertabrakan dengan ku tadi di cafetaria, [ Mengapa Ansel langsung to the point seperti itu? memangnya bawahannya tahu kalau dia bertemu dan bahkan tahu kalau Alana dan Ansel sempat bertabrakan? jawabannya tahu, Ansel jadi semakin waspada pada lingkungan sekitarnya setelah ia mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya koma selama beberapa minggu akibat pesaing bisnisnya yang iri pada bisnis Ansel yang kian hari kian maju, dari situ lah Ansel mulai membayar orang untuk mengikuti kemana pun ia pergi bahkan untuk makan siang sekalipun, untuk berjaga-jaga 'katanya', karena bahaya tidak mengenal tempat dan waktu. ]

Back to:

Awasi dan ikuti kemanapun ia pergi, ku tunggu berkas identitas nya malam ini bawakan segala berkas tentangnya keruangan ku"-pik [ suara menutup telepon ]

Selama dalam perjalanan menuju kantor Ansel hanya menikmati musik rap dan pop dari earphone nya.

Mendengarkan musik membuat semangatnya kembali setelah lelah berurusan dengan berkas-berkas dan para klien yang cerewet, terlebih ketika ia mendengar rap songs.

Pria satu ini memanglah sangat menyukai lagu rap, bahkan ia pernah membuat albumnya sendiri dengan gift card foto dirinya didalam album tersebut, lagunya mendunia, bahkan ia sempat di tawari untuk menjadi penyanyi di salah satu agensi ternama, namun menyanyi hanya lah hobinya dan bisnis bidang manajemen adalah keahliannya.

Ansel Davidson Pov

Kini Ansel telah sampai dikantornya, ia langsung duduk di singgahsana nya.

Di atas meja yang terdapat tulisan "DAVIDSON'S COMPANY CEO"

Ya- pria yang baru saja ditabrak oleh Alana adalah seorang CEO di tempatnya bekerja, Ansel Davidson namanya.

Pria jangkung dengan tubuh atletisnya yang berotot, kulit coklat eksotis yang menantang, alis tebal, bola mata yang berwarna coklat terang, rahang yang tegas dan jangan lupakan bibirnya yang tipis merah dengan alis tebalnya yang terbentuk sempurna, kesempurnaan yang dapat membuat wanita mana pun tertatik padanya terlebih lagi ia yang kaya raya, uhh menghayalkannya menjadi pacar ku saja rasanya sangat lancang haha.

-   A     L     A     N     A   -

"Gadis dengan paras cantik dengan tubuh yang mungil, mata besar berbinar dengan warna bola matanya yang hitam cantik, hidung mancung namun mungil dengan bibir plumnya. Keindahan yang membuat pasang mata baik laki-laki maupun perempuan yang dibuat terkagum-kagum pada Alana, ditambah sikap Alana yang dingin dan cuek pada orang baru yang malah menambah kesan plus pada dirinya, membuat orang lain penasaran pada dirinya, kehidupannya dan sebagainya. Tak sedikit laki-laki tampan nan kaya raya mendekati nya namun Alana tetap bersikap acuh dan dingin yang membuat sang pria lebih tertarik pada dirinya, menolaknya secara mentah-mentah adalah keahliannya.

Alana tinggal di sebuah kos-kosan kecil yang berada di gang sempit  jalan xxxx, ia merupakan anak yatim piatu, kedua orangtuanya telah meninggal di dalam sebuah kecelakaan yang langsung menewaskannya, tragis memang harus kehilangan keluarganya sedari kecil bahkan ia tidak ingat bagaimana bentuk dan rupa wajah ke dua orang tuanya dan nama aslinya, namanya yang selama ini ia gunakan "Alana" merupakan nama pemberian dari suster di panti asuhan tempat tinggalnya dulu, Alana melupakan sebagian ingatannya, itu semua disebabkan karena kepalanya yang terbentur cukup keras pada saat kecelakaan terjadi hingga menyebabkan ia melupakan separuh ingatannya.

Sekiranya Alana bisa menghidupi dirinya sendiri Alana memutuskan untuk keluar dari panti asuhan itu dan mulai belajar hidup mandiri, awal-awal memanglah tak mudah harus hidup mandiri namun ia pasti akan terbiasa dengan hidupnya itu dan sampai lah Alana pada usianya yang ke 19, ia mulai bekerja di beberapa tempat, seperti cafe, lestoran, dan kantor, mencari lapangan pekerjaan yang pas untuk pengetahuan yang ia peroleh di SMA dan keahlianya dengan gaji yang lumayan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari nya, dan pada usia Alana yang menginjak 21 tahun ia pun memutuskan untuk menetap bekerja di perusahaan yang bernama Davidson's Company. Gaji yang lumayan besar dan pekerjaannya yang tak terlalu menguras tenaga tapi banyak menguras otak haha, tapi itu semua dijalaninya dengan baik dan teguh toh capek yang ia jalani akan membuahkan hasil berupa gaji untuk kehidupannya.

Cukup jauh memang jarak antara kantor dan tempat tinggal Alana namun gajinya yang lumayan besar membuat ia harus bertahan bekerja disitu.

-----------------------------------------------------------

Back to topic:

tok tok tok

"Masuk" ucap sang CEO.

Ternyata yang mengetuk adalah suruhan Ansel yang telah ia suruh untuk mencari identitas Alana, suruhannya berniat memberikan berkas-berkas tentang Alana kepada bosnya itu.

Setelah diberi berkas tentang Alana suruhannya pun langsung berlalu pergi.

Ansel langsung membaca seluruh biodata Alana, usia, umur, tempat tinggal, seluk beluknya dan bahkan ia mendapatkan informasi tentang kecelakaan itu dan dimana tempat Alana tinggal sehabis kecelakaan, alamat panti asuhan, nama suster yang merawatnya, bahkan ia juga mendapatkan dimana tempat suster yang paling dekat dengan Alana.

Menjadi kaya memanglah sangat mudah untuk mencari informasi seperti ini terlebih hanya orang biasa yang ia selidiki.

And damn ia baru menyadari bahwa ternyata gadis yang selama ini ia cari selama 4 tahun telah bekerja di perusahaan nya sendiri selama 2 tahun, "bagaimana bisa selama ini aku tidak menyadari keberadaannya." Tanya Ansel dalam hatinya.

Terdapat sekelebat rencana untuk mendapatkan Alana, wanita yang telah mengusik pikiran dan hatinya selama 5 tahun tiada henti.

"Jika dahulu aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan maka sekarang aku harus bisa melihatnya dari dekat, menjatuhkan dirinya dipelukan ku dan menjadikannya milikku seutuhnya, membuatnya berfikir bahwa hanya akulah satu-satunya pria yang bisa ia jadikan tempat berpulang, hanya aku!." Ucap Ansel dalam hati.

Alana Pov

Sekarang Alana dan ke dua temannya sudah berada di kantor, melanjutkan kegiatannya masing-masing, temannya yang sibuk mengotak atik sekaligus mengeksekusi kertas-kertas yang menjulang tinggi di samping kanan dan kirinya.

Alana yang tentunya sudah berada di ruangan Matthew, menemani Matthew sambil bermesraan dengan Matthew diruangan nya. "kapan lagi aku bisa berduaan dengan pacar ku yang sibuk ini" pikir Alana.

Matthew merupakan tipe pasangan yang manja dan menuntut.

"Sayang aku sangat lapar" Ucap Matthew sambil memasang wajah imut memelasnya.

"Memangnya tadi kamu ga makan hmm?"

"Ahh untuk itu tadi aku ada meeting mendadak dengan perusahaan cabang xxx sayang"

"Ada meeting dan kau malah terus-menerus mengirimi ku chat membuat ku menabrak seorang pria pemarah"

"Siapa pria yang telah berani memarahi wanitaku? dan apakah dia lebih ganteng dari pada ku?"

"Jelas saja kau yang lebih ganteng, tunggu sebentar aku akan membawakan mu makanan, kau lapar bukan?"

Alana pun langsung bergegas pergi berniat memesankan makanan untuk bayi besarnya itu, namun belum sempat Alana melangkah kan kakinya tanggan Alana sudah ditarik terlebih dahulu oleh Matthew.

"Aku tidak menginginkan makanan itu sayang"

"Lalu kau mau makan apa? biar aku pesankan untukmu bayi besar"

"Aku ingin memakan mu" Ucapnya dengan suara serak seraya memeluk Alana erat dari belakang sambil menciumi leher janjang Alana.

"Lihatlah dress mu itu baby, sangat terbuka dan pendek, apa kau berniat menggodaku? melihat tubuh mu yang seperti ini menaikan libido ku baby, aku sangat lapar ketika melihatmu, aku menginginkan mu sayang" katanya berbisik tepat di samping telinga Alana.

Alana yang memegang prinsip no sex before marriage pun dengan spontan mengatakan,

"Aku tidak bisa melakukan itu dengan mu sekarang Matthew, maaf kan aku"

Matthew yang gairahnya sudah memuncak sangat kesal dengan penolakan kekasihnya itu, ia menjambak Alana untuk lebih mendekat dengannya, menyudutkan tubuh mungil Alana ditembok dan menciumnya brutal, Alana takut, badannya gemetar, ia menangis dalam diam dan berusaha mendorong Matthew sekuat tenaga, namun apalah daya kekuatan Matthew yang jauh lebih besar dari padanya membuat Alana tak bisa berbuat apapun.

Alana yang sudah kehabisan napas pun memberi Matthew isyarat dengan memkul-mukul pelan dada bidang Matthew.

Matthew yang tau bahwa Alana kebahabisan napas pun langsung menyudahi ciuman bergairah nya.

"Kalau kau tidak ingin aku bermain kasar menurut lah Alana" Suaranya dengan menekankan nama Alana diakhir kalimat.

"Tidak, aku tidak mau! kau brengsek. Bukan kah sudah ku bilang bahwa aku tidak akan melakukan nya sebelum menikah. Kita putus" Balas Alana tegas membentak sambil menyembunyikan wajah kecewanya pada Matthew.

"Memang apa salahnya melakukannya sebelum menikah? jangan sok suci kau Alana"

[ Ucap Matthew sambil menarik kasar rambut Alana ] "dasar jalang tidak tahu diuntung"

[ Ucap Matthew setengah berteriak ]"

Ucapan itu "jalang" sukses membuat Alana menangis sejadi-jadinya, ia mendorong Matthew dengan sekuat tenaga, keluar dari ruangan tersebut dengan penampilan yang acak-acakan dan make up nya yang sudah luntur akibat air matanya.

"Kau dipecat!" [ Ucap Matthew berteriak karena jaraknya dan Alana yang lumayan jauh ].

Alana tak menghiraukannya ia pergi ke toilet, menumpahkan segala amarah, kecewa, benci pada mantan kekasihnya itu dengan menangis. Menyumpah serapahi makhluk brengsek tersebut dengan berbagai sumpahan-sumpahan jeleknya.

"Bagiamana bisa kau berbuat seperti itu disaat hari jadi kita, bahkan a-aku sudah memesan gaun untuk makan nanti" Ucap Alana terbata-bata akibat tangisannya.

Perasaan Matthew pada saat mendekati Alana memang memanglah masih abu-abu, ia memacari Alana, mencari tahu jawaban atas perasaannya.

Jalan satu tahun Matthew menyadari bahwa selama ini ia mendekati Alana bukan karena cinta melainkan hanya karena nafsu semata, ia membutuhkan wanita untuk memuaskan nafsunya.

Matthew masih mencintainya, gadisnya yang dulu, ia belum menuntaskan perasaan dan isi hatinya pada wanita yang sebelumnya namun sayang wanita itu telah tiada akibat kecelakaan yang langsung menewaskannya di tempat.

Tubuh Alana yang indah, sexy dengan pahatan wajah yang imut sekaligus cantik membuat seorang Matthew berusaha mengambil sesuatu yang berharga pada tubuhnya. Apa lagi Alana yang sering memakai dress mini dikantor membuat Matthew makin bergairah dengannya.