Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Cashel Group
Tut…. Tut…. Tu-
[Sorry the number you call-]
Tut!
"Shit!"
Umpatan menggema di ruangan sang direktur, ketika panggilan kesekian kali tetap tidak diterima oleh seseorang yang dihubunginya.
Surai disugarnya kasar, belum lagi hembusan napas yang berulang dilakukan, menandakan betapa ia gelisah dengan apa yang terjadi.
"Ck! Kenapa tidak diterima juga sih, memangnya dia sedang apa? Kalau ke dokter kenapa harus diabaikan, setidaknya 'kan dia kirim pesan biar aku tidak khawatir seperti ini."
Ken menggerutu dengan apa yang dilakukan Lili, meski demikian ia tidak marah melainkan khawatir karena mengingat apa yang dikatakan sang kakak ketika menghubunginya beberapa waktu lalu.
Ya, in semua karena kakaknya mengatakan kalau Lili tampak pucat seperti orang sakit dan ada janji dengan dokter. Jadi, bagaimana ia tidak khawatir, apalagi selama dua hari ini ia tidak muncul mengganggu wanita tersebut.