Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Café Amore
Sementara di dalam keadaannya tampak memanas karena Rena yang tidak terima akan ucapan Lili, di luar sendiri tampak Ken yang duduk sambil menikmati espresso buatan Antonio dalam diam.
Ia menatap jauh keluar sana, memperhatikan saat hujan deras lagi-lagi menjadi pemandangan. Sungguh, ia seketika rindu dengan matahari yang biasa menghangatkannya kala bangun tidur.
Sementara itu, di konter tampak Antonio yang berdiri sambil mengawasi berlangsungnya kegiatan kafe, meski sesekali melirik meja dimana ada sang adik duduk tanpa menampilkan ekspresi. Padahal, ia ingin sekali menghampiri dan duduk satu meja dengan sang adik, tapi sayang ia masih belum melihat sinyal untuknya bergerak.
Ia sudah berjanji akan perlahan melangkah maju dan mendapati Ken memilih kafenya sebagai tempat duduk adalah satu kemajuan. Jadi, ia akan bersyukur dan puas untuk saat ini.
Puk!