Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Boutique Lilscarl Kota S
Ruang kerja seorang asisten yang beberapa waktu lalu ramai kini kembali sepi, ketika si empu ruangan meminta sang atasan—sahabatnya untuk mendengarkannya.
Ia juga menggenggam tangan sahabatnya yang bertaut gelisah di atas meja dengan erat, kemudian mengusapnya menggunakan ibu jari dan tersenyum kecil, menenangkan.
"Tenang dulu, dengarkan aku baik-baik, oke?"
Bosnya—Lili menatapnya gelisah, meski ada anggukan dengan bibir terkatup rapat.
"Tidak semua pria sama, Lili. Kamu tidak bisa menuduh semua pria memiliki sifat kasar, tidak setia dan sebagainya hanya karena pernah mengalaminya-
"Tap-
"Tunggu, aku belum selesai," sela Anya cepat ketika Lili hendak menampiknya.
Lili akhirnya mengatupkan bibirnya dan menatap asistennya yang menatap dengan sorot mata menenangkan.
"Tidak semua Lili, tidak semua pria seperti itu. Kamu tahu 'kan aku tidak punya ayah dari kita masih kecil?"