Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Hotel Grand Elty Cabang Kota S
Kamar 1909
"Oh shit!"
Umpatan sebagai ungkapan kekesalan itu membuat Lili yang sedang menengadahkan wajah dan matanya yang semula tertutup seketika kembali terbuka.
Bukan hanya umpatan yang terdengar olehnya, tapi juga ternyata pria itu menjauhkan diri darinya dan beranjak dari tubuhnya ketika dering panggil masih terus bernyanyi.
"Sialan! Seharusnya kumatikan saja."
Umpatan kembali terdengar, Lili mengikuti setiap pergerakan pria itu dan memperhatikan dari belakang, bagaimana punggung itu semakin menjauh menuju meja, dimana ada tasnya pula di sana.
Meski ada rasa kesal karena aktivitas asiknya terganggu, tapi ia memilih untuk menunggu sampai urusan pria itu selesai dengan si penelpon.
Ia juga memiringkan tubuhnya, menyangga kepala dan kembali memperhatikan dalam diam, mendengarkan tanpa niat ikut campur saat akhirnya suara marah pria itu terdengar.
