Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Gedung pesta
"Aku…."
Ken mengangkat sebelah alisnya, melirik bergantian antara wanita di sampingnya dan depan sana, tepatnya kilatan cahaya kamera yang mengambil gambarnya dari berbagai angel.
Lalu Lili yang menelan kembali ucapannya tidak bisa untuk tidak bergerak gelisah, membuat Ken ikut merasakannya karena ia memang sedang berdekatan dengan si pemilik butik yang diseret mendampinginya.
"Ck! Kenapa kamu seperti cacing kepanasan seperti itu? Diamlah," bisik Ken berbisik.
"Tidak bisa, aku…."
"Aku apaan?" tanya Ken tidak sabar.
Keduanya tampak seperti saling berbisik mesra di mata tamu yang melihat, tapi beda jika pada kenyataannya Ken mendengar bisikan yang membuatnya ingin tergelak.
"Aku gugup dan perutku melilit."
"Pftt…. Pertama kali berdiri di keramaian, huh?" balas Ken meledek.